Berawal dari Madiun dan Kendal, Ranisa Dampingi Pekerja Migran yang Pulang Langsung Punya Pekerjaan
JAKARTA – Tujuan utama menjadi pekerja migran secara umum adalah perbaikan ekonomi agar dapat memiliki taraf kehidupan yang lebih sejahtera. Mengingat hal ini, otomatis yang terlintas pertama kali dari hasil kerja selama di luar negeri tentu bagaimana memanfaatkannya untuk hal-hal yang produktif disamping sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Banyak pekerja migran yang sukses memiliki dan menjalankan wirausaha setelah purna, namun banyak pula yang gagal entah karena resiko usaha hingga menjadi korban penipuan investasi bodong.
Menyadari dan peduli pada hal demikian, seorang pengusaha berbasis kuliner di tanah air melakukan kerjasama saling menguntungkan dengan menjalankan usaha berbasis jaringan ayam goreng.
Diawali dengan program matching business yang digagas teman-teman PMI akhirnya kesepakatan kerja sama dilakukan bersama Ranisa Fried Chicken (RFC). RFC sendiri merupakan Business Opportunity (BO) ayam goreng yang telah berdiri sejak 2015 lalu dan telah memiliki 130 mitra yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Merintis Jalan Pulang
Dengan mengusung konsep BO, para calon mitra usaha sejatinya telah dimudahkan dengan ketersediaan bahan baku yang telah distandarisasi pihak pusat, lalu konsep usaha yang mudah diadopsi, termasuk adanya training menyeluruh dari mulai pra sampai saat opening.
“Dan yang paling penting juga ada service after sales bagi mitra Kami,” ujar Syukron Abdul Khair, Founder dan Owner PT. Ranisa Cipta Pelangi, pemilik brand Ranisa Fried Chicken.
Syukron sendiri mengapresiasi kerja sama dengan PMI ini sebagai salah satu terobosan pengembangan bisnis yang tepat. Ia mengatakan bahwa usaha ini mudah dan bisa dijalankan oleh siapapun sehingga kesempatan untuk mendulang sukses dan untung terbilang cukup besar.
Lebih lanjut Syukron memaparkan keuntungan-keuntungan dari peluang usaha Ranisa. Ia merinci detail yakni free royalti kemitraan, lalu standar sistem yang telah teruji, kemudian branding tepat sasaran, modern& higienis, bahan berkualitas serta yang tak kalah penting adalah semua bahan produknya telah besertifikat halal.
Dengan sejumlah kelebihan di atas, respon PMI terhadap Ranisa sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan wujud antuasiasme mereka menerima penjelasan bisnis ini hingga sepakat untuk menjalakan peluang usaha Ranisa Fried Chicken di kampung halaman masing-masing.
Terhitung sejak mulai diperkenalkan pada Desember tahun lalu, pada awal Februari kemarin telah secara resmi berdiri dua mitra stockist Ranisa di Kendal, Jawa Tengah dan Madiun- Ponorogo, Jawa Timur.
Abdul Razak, Koordinator PMI Hong Kong, Macau dan Taiwan yang juga pernah menjabat Rais Syuriah PCINU Hong Kong, mengatakan bahwa keinginan PMI untuk memiliki usaha sangat tinggi. Maka kerja sama ini Ia harapkan bisa menjadi salah satu wujud komitmen PMI bisa pulang ke Indonesia.
“Saya selama ini melihat banyak dari teman-teman PMI itu ingin pulang dan membuka usaha. Namun, mereka tidak memiliki pengalaman yang cukup memadai untuk berbisnis sehingga diharapkan bersama Ranisa mereka akan diajari dan diberi arahan untuk menjalankan bisnisnya nanti,” kata Razak kemudian.
Sejalan dengan Syukron, Bisri Abdul Khair, Direktur Ranisa mendukung penuh kerja sama ini dan berharap bisa berjalan serta berkembang dengan baik.
“Kami senantiasa berupaya menjalankan perusahaan ini dengan sistematis, profesional serta selalu sepenuh hati sehingga mitra PMI bisa tumbuh berkembang dan sukses bersama,” imbuh Bisri.
Pembukaan Dua Mitra Stockist Sekaligus
Keseriusan teman-teman PMI dalam berbisnis diwujudkan dengan pada awal Februari lalu secara resmi dibuka mitra Stockist pertama di Jawa Tengah tepatnya di Kendal yang membawahi tiga wilayah lainnya yakni Batang, Weleri dan Pekalongan oleh Ekowati.
Ekowati sendiri merupakan PMI di Hong Kong yang tertarik untuk membuka usaha Ranisa Fried Chicken di kampung halamannya Kendal. Katanya, dengan menjadi mitra stockist Ranisa ia berharap bisa terus berkarya dan beraktifitas pada saat nanti tidak lagi bekerja di Hong Kong.
“Saya berharap semoga bisa bermanfaat dan sukses di tempat sendiri dengan menjalankan usaha ini,” ujarnya.
Sekadar informasi, mitra stockist adalah salah satu pilihan investasi dari Ranisa kepada investor yang diberikan wewenang sebagai agen atau pemegang hak wilayah.
Artinya, jika nanti ada yang ingin membuka usaha Ranisa di wilayah stockist, maka tidak perlu ke manajemen Ranisa pusat tapi bisa langsung ke mitra stcokist (agen) tersebut.
Paket ini yang kemudian diambil oleh Ekowati karena nanti di bawah Eko akan ada mitra-mitra lainnya yang memang masih anggota PMI wilayah Kendal, Weleri, Batang dan Pekalongan. Dan sebagai langkah berikutnya, teman-teman PMI yang ingin memnbuka usaha Ranisa tinggal menghubungi Ekowati saja.
Selain Ekowati ada juga pasangan suami isteri Endah dan Ayub yang berasal dari Madiun. Endah adalah PMI yang telah lama berada di Hong Kong. Sementara suaminya, Ayub adalah pekerja BUMN di Surabaya. Setelah mendapatkan paparan terkait Ranisa, Endah memutuskan untuk menjadi mitra stockist Ranisa Madiun yang membawahi wilayah Ponorogo, Magetan dan Ngawi.
Menariknya, Ayub sendiri sampai memutuskan berhenti kerja dari perusahaannya agar bisa fokus menjalankan usaha ini. “Pertimbanganya saya ingin fokus total menjalankan usaha ini sehingga nanti bisa berkembang dengan pesat,” sebutnya.
Akhirnya pada 13 Februari kemarin, Ranisa Fried Chicken secara resmi masuk ke Jawa Timur di bawah nahkoda pasangan Endah dan Ayub sebagai stockist.
Sementara itu, A. Fatah Hidayat, Business Development Manager Ranisa yang “mengawal” pembukaan dua mitra stockist Jawa Tengah dan Jawa Timur ini mengatakan pihaknya optimis keduanya bisa berjalan dengan sukses.
“Saya menyaksikan sendiri perjuangan teman-teman PMI bersungguh-sungguh menjalankan usaha ini mulai dari business matching, survei lokasi, pematangan konsep hingga akhirnya buka. Kami merasa bangga dan terharu dengan antusiasme PMI dan berharap mereka bisa sukses dengan mental bisnis yang mapan,” bebernya saat pembukaan mitra stockist.
Fatah juga berpesan agar para mitra stockist terbuka dengan segala permasalahan di lapangan dan disampaikan ke manajemen agar bisa segera disikapi. Terlebih ini merupakan pilot project untuk Ranisa bersama PMI sehingga bisa terus bekerja sama dengan baik dan berkembang sebagaimana harapan PMI dan Ranisa. []