Berhenti Menjadi Karyawan, Dengan Dikerjakan Dari Rumah, Kini Niken Menjadi Juragan
SEMARANG – Perempuan itu tampak mengupas bawang dan membersihkan cabai merah. Setelahnya, bahan-bahan itu dimasukkan ke cooper untuk selanjutnya diblander. Perempuan bernama Niken Yunita Sari itu, selanjutnya memasukkan bumbu yang sudah diblander tersebut ke dalam wajan bersama dengan beberapa bahan lainnya.
Secara perlahan, ia mengaduk bahan-bahan bumbu dapur yang berada di atas wajan yang sudah berada di atas kompor dengan perapian kecil tersebut.
“Ini lagi proses pembuatan sambal. Yang saya buat ini kebetulan untuk varian rasa cumi pedas manis,” ujar Niken saat ditemui, Sabtu (20/5/2023).
Perempuan yang tinggal di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Pati itu menceritakan awal ia menekuni usaha sambal. Ia menyebut, membuat usaha sambal dengan brand Sambal Mak Ken tersebut sudah lebih setahun.
“Dulu sempat bekerja di toko parfum. Karena ingin ngasuh anak di rumah, saya putuskan untuk berhenti. Kebetulan, saya dan suami kerja di toko yang sama, jadi saya dianjurkan untuk di rumah saja,” ungkapnya.
Beberapa lama setelah itu, ia pun berpikir, meskipun di rumah namun tetap produktif menghasilkan uang. Akhirnya, ia mencoba membuat sambal untuk dijual secara online.
Ia pun menyebut, awal-awal produksi tak semulus yang dibayangkan. Butuh beberapa kali percobaan hingga produknya benar-benar layak untuk dijual. Termasuk kemasan, awalnya ia juga sempat mengalami kendala. Sebab, ketika sampai pelanggan, kemasannya basah karena sambal tersebut.
“Belajar dari situ, kemudian kami mencari cara agar kemasan lebih aman lagi. Sehingga, ketika sampai di tangan konsumen, sambal kami juga tetap utuh dan aman tanpa mengurangi kualitas,” terangnya.
Niken menjelaskan, sambal buatannya untuk suhu ruangan bisa tahan hingga sekitar dua minggu. Sedangkan untuk suhu dingin atau di dalam freezer, bisa tahan dua hingga tiga bulan.
Ia pun menyebut, untuk Sambal Mak Ken memiliki aneka varian rasa, yakni, cumi pedas manis, cumi ekstra pedas, teri pedas manis, teri pedas dan terasi. Sedangkan untuk harga, per kemasan ukuran 180 gram, dijual Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.
“Penjualan kami sudah sampai luar pulau Jawa. Di antaranya Kalimantan dan Sumatera,” pungkasnya.[]
Sumber Beta News