December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Bertahan di Level Satu Juta, Harga Emas Kembali Mengalami Kenaikan Tipis

2 min read

JAKARTA – Setelah enggan bergerak pada perdagangan kemarin, harga emas Antam pada Selasa (04/08/2020) kembali mencetak rekor harga tertinggi. Logam mulia tercatat naik tipis Rp1.000/gram menjadi Rp1.029.000/gram. Sementara, harga jual kembali atau buyback emas Antam turut terangkat Rp2.000/gram ke level Rp929.000/gram.

Sebelumnya, emas Antam pada Senin (03/08/2020), tercatat tak bergerak alias stagnan di level Rp1.028.000/gram, rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada akhir pekan lalu. Sementara, buyback emas Antam justru naik tipis Rp1.000/gram ke level Rp927.000/gram.

Kenaikan tipis harga emas Antam kali ini seiring dengan kondisi di pasar global. Emas relatif stabil pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB, setelah dolar AS menguat dan investor merealisasikan keuntungan. Selain itu, investor juga mengambil posisi menunggu perkembangan proposal bantuan baru penanganan virus corona Amerika Serikat, untuk memperluas manfaat bantuan bagi orang yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.

Dikutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik tipis US$0,4 atau 0,02%. Emas ditutup pada US$1.986,3 per ounce.

Emas berjangka melonjak US$19,1 atau 0,97% menjadi US$1.985,90 pada akhir pekan lalu (31/07/2020). Sebelumnya, emas berjangka merosot US$11,1 atau 0,57% menjadi US$1.942,30 pada Kamis (30/07/2020), setelah naik US$8,8 atau 0,45% menjadi US$1.953,40 pada Rabu (29/07/2020), dan menguat US$13,6 atau 0,7% menjadi US$1.944,6 pada Selasa (28/07/2020).

“Ini hanya teknikal karena kami sangat dekat dengan level US$2.000 dan ada aksi ambil untung serta penguatan dolar juga menyebabkan emas berhenti di sini,” kata ahli strategi pasar senior di RJO Futures, Bob Haberkorn.

Ia memperkirakan harga emas akan menembus US$2.000 usai keputusan Kongres Amerika Serikat soal paket stimulus. Investor, lanjutnya, sedang menunggu tanda-tanda kesepakatan tentang undang-undang bantuan virus corona AS yang alot di parlemen untuk dituntaskan.

Emas telah melonjak sekitar 30% sepanjang tahun ini, didukung terutama oleh suku bunga yang lebih rendah dan stimulus luas oleh bank-bank sentral global untuk meredakan pukulan ekonomi dari pandemi.

Membebani emas, dolar naik 0,3% terhadap mata uang utama lain. Membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Sementara, aktivitas manufaktur AS pada Juli mendekati level tertinggi dalam satu setengah tahun terakhir.

Kasus virus corona sendiri telah mencapai 18 juta secara global, dengan kota-kota besar mengumumkan pembatasan baru untuk mengekang laju penularan. Kondisi ini pun dipandang prospektif bagi peningkatan harga emas.

“Tidak ada keraguan bahwa latar belakang tetap sangat konstruktif, dengan imbal hasil riil negatif untuk waktu mendatang. Kami kemudian merevisi target 6-12 bulan kami menjadi US$2.300 per ounce,” tulis analis ANZ dalam catatan pada Jumat (31/07/2020).

Meski, diakui, jika terdapat perbaikan sentimen ekonomi di kuartal mendatang bakal menjadi rintangan untuk pertumbuhan berkelanjutan permintaan investor. Sehingga level harga US$2.300 menjadi sulit diraih.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 20,1 sen atau 0,83%, menjadi pada US$24,417 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$12,2 atau 1,33%, dan menetap pada US$931,1 per ounce. []

Advertisement
Advertisement