Bertransformasi dari Badan Menjadi Kementerian, Begini Rencana Strategis yang Akan Dilakukan Kementrian PMI Selama Lima Tahun Kedepan
JAKARTA – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Sasaran Strategis Renstra Tahun 2025-2029 di Hotel Borobudur Jakarta, selama 3 (tiga) hari, 19-21 November 2024.
Plt. Sekretaris Jenderal KP2MI, Rinardi, yang membuka acara ini mengatakan, penyusunan renstra lembaga ini telah melalui proses diskusi yang panjang. Rancangan Renstra Tahun 2025-2029 telah disusun, dengan menetapkan sasaran, indikator kinerja, manual, serta target indikator kinerja.
“Namun dengan terbitnya regulasi tentang tugas dan fungsi Kementerian Negara untuk Kabinet Merah Putih, maka terjadi restrukturisasi kelembagaan BP2MI menjadi Kementerian P2MI/BP2MI. Hal tersebut tentunya berpengaruh terhadap rancangan Renstra Tahun 2025-2029 yang merupakan rancangan dokumen perencanaan KP2MI/BP2MI untuk periode 5 tahun kedepan,” ujar Rinardi.
Untuk itu, lanjut Rinardi, pada hari ini akan dibahas bersama rancangan Sasaran Strategis Renstra KP2MI/BP2MI Tahun 2025-2029. “Hal ini mengacu pada visi dan misi Presiden RI, rancangan Organisasi dan Tata Kerja KP2MI/BP2MI, serta rancangan Program Prioritas KP2MI/BP2MI, dan juga dengan memperhatikan rancangan Renstra BP2MI Tahun 2025-2029 yang telah disusun,” jelasnya.
Rinardi memaparkan, terdapat dua arahan Presiden kepada Menteri P2MI/Kepala BP2MI, Abdul Kadir Karding, yaitu meminimalisir eksploitasi Pekerja Migran Indonesia dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), serta memaksimalkan penempatan Pekerja Migran Indonesia terampil melalui kerja sama dengan institusi pendidikan vokasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, sambung Rinardi, KP2MI/BP2MI telah menetapkan 10 (sepuluh) program prioritas, yaitu, Transformasi kelembagaan; Perluasan kesempatan kerja Pekerja Migran Indonesia; Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan; Pengembangan ketersediaan akses pembiayaan pinjaman Pekerja Migran Indonesia; Penyederhanaan dan integrasi LTSA untuk Calon Pekerja Migran Indonesia di Mall Pelayanan Publik (MPP); Perbaikan tata kelola pendaftaran, pengawasan dan pembinaan P3MI; Pembentukan Tim Reaksi Cepat Migran Indonesia; Optimalisasi fungsi lounge Pekerja Migran Indonesia; Pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia, termasuk pemberian makan siang bergizi bagi anak Pekerja Migran Indonesia; dan Pengembangan Sistem Informasi Pekerja Migran Indonesia.
“Saya berharap dari kegiatan ini, kita dapat menerjemahkan amanat dan program prioritas tersebut untuk selanjutnya dirumuskan menjadi sasaran yang akan dicapai oleh KP2MI/BP2MI dalam 5 tahun kedepan. Utamanya, output dan outcome yang dihasilkan oleh KP2MI/BP2MI dapat mendukung peningkatan pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan peningkatan devisa negara dari penempatan Pekerja Migran Indonesia,” pungkas Rinardi.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Nur Hygiawati Rahayu, selaku narasumber mengatakan, Renstra KP2MI/BP2MI diharapkan fokus pada menangani permasalahan utama pelindungan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia.
“Misalnya, penurunan penempatan akibat situasi global, penguatan pelindungan pekerja migran, pemenuhan hak Pekerja Migran Indonesia, dan optimalisasi remitansi bagi kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya. Selain itu, juga fokus pada peningkatan kualifikasi dan sertifikasi Pekerja Migran Indonesia dan pembukaan peluang kerja luar negeri dengan keahlian menengah dan tinggi,” jelasnya. []