April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Betapa Istimewanya Anak Yatim dan Mereka yang Menyantuni

3 min read

ApakabarOnline.com – Anak yatim sangat istimewa di dalam Islam. Menyantuni anak yatim pada dasarnya adalah sebuah amalan dan akhlak yang sangat mulia di mata Allah SWT.

Sebagai uswatun hasanah, Rasulullah SAW telah memberikan contoh untuk mencintai dan menyayangi anak yatim. Apalagi bagi mereka yang masih kecil, tidak mampu menghidupi diri sendiri, dan membutuhkan bantuan dalam menjalankan kehidupannya.

Pengertian Anak Yatim

Melansir Orami.co.id, kata yatim berasal dari Bahasa Arab yang artinya anak kecil yang kehilangan ayahnya karena meninggal. Dalam Islam, artinya pun sama dan bahkan dilengkapi dengan batasan umur bagi seseorang yang masuk dalam kategori yatim.

Batasan bagi seorang anak masih disebut anak yatim adalah sampai orang tersebut telah dewasa atau baligh, sebagaimana penjelasan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis: “Tidak ada keyatiman setelah mimpi.” (HR Abu Daud).

Mimpi dalam hadis di atas maksudnya adalah mimpi basah yang menjadi penanda baligh. Selain itu, tanda baligh lainnya adalah tumbuhnya rambut kemaluan, sudah haid bagi anak perempuan, serta sudah mencapai umur 15 tahun.

Sedamgkan menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum baligh.

Kata yatim disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al-Qur’an yaitu 8 dalam bentuk tunggal, 14 dalam bentuk jamak dan 1 dalam bentuk dua (mutsanna).

 

Keutamaan Mencintai Anak Yatim

Dilansir dari detik.com, beberapa keutamaan yang akan didapatkan bagi orang-orang yang mencintai anak yatim dikutip dari buku berjudul ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ oleh M. Khallurrahman Al Mahfani:

  1. Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di Surga

Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, berdekatan dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah.

“Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).

 

  1. Dijamin Masuk Surga

Kalaupun pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia akan tetap dijamin masuk surga.

Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat Muslim, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).

 

  1. Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)

Menyantuni dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror.

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).

 

  1. Memperoleh Pertolongan Allah SWT

Menyantuni anak yatim dalam berbagai bentuk, merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah.

“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang Mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang Mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).

 

  1. Menghindarkan dari Siksa Akhirat

Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban yang tgas-tegas Allah perintahkan melalui ayat-Nya dan sabda rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman:

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).

 

  1. Investasi Amal Akhirat

Manfaat menyayangi anak yatim salah satunya adalah investasi amal di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika manusia mati maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah). []

Advertisement
Advertisement