Bu Mensos Menjenguk Anak Novi, PMI yang Suami dan Bungsunya Gantung Diri
SRAGEN – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menekankan pentingnya upaya penyelamatan terhadap Livey (11) bocah SD di Gondang, Sragen yang ditinggal bunuh diri bapak dan adiknya, Arifin (40) dan Saqila Love (5) sepekan silam.
Selain pendampingan terhadap bocah itu, Kemensos juga sudah memberikan bantuan modal usaha bagi kakek neneknya yang saat ini merawat Livey.
Hal itu disampaikan Risma saat menyambangi Livey di rumah duka di Dukuh Grasak RT 43, Desa Gondang, Sragen, Minggu (15/05/2022). Risma datang sekitar pukul 11.00 WIB di rumah yang menjadi lokasi bunuh diri bapak dan adik Livey.
“Saya baru dapat laporan semalam. Kemudian saya putuskan saya harus datang ke sini,” papar Risma kepada wartawan.
Mantan Walikota Surabaya itu menguraikan langkah utama dan terpenting saat ini adalah bagaimana menyelamatkan Livey terlebih dahulu.
Ia menyebut bocah itu harus diberikan pendampingan agar tetap bisa menjalani kehidupan dan mau bersekolah kembali pasca tragedi yang merenggut bapak dan adiknya.
“Yang jelas saya harus selamatkan Livey dulu. Bagaimana yang utama agar dia mau untuk sekolah kembali,” terangnya.
Mantan Walikota Surabaya itu menyampaikan untuk kakek dan nenek Livey, sudah diberikan bantuan usaha.
Bantuan itu diberikan sesaat setelah dilakukan assesment oleh tim Dirjen Kesejahteraan Sosial Anak yang bertandang ke rumah duka beberapa hari lalu.
“Kakek neneknya sudah kita bantu kemarin. Begitu saya dengar, saya perintahkan direktur, paginya langsung berangkat ke sini dan sudah di-assesment dan sudah dibantu kakek neneknya untuk usaha,” tandasnya.
Ditolak Majikan Novi Saat Dihubungi
Di hadapan siswi kelas VI SD itu, Mensos meminta agar Novita yang saat ini sedang bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Singapura itu mau untuk pulang ke kampung halaman.
Dalam telepon video call (VC) itu, Risma sempat menanyakan kabar Novita yang ada di Singapura. Mensos kemudian memintanya untuk kembali pulang ke Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga meminta untuk bicara dengan majikan Novita, namun majikan tempat Novita bekerja itu menolak untuk bicara.
“Yang pertama karena saya harus memastikan saya bisa berkomunikasi langsung dengan ibunya Livey (Novita). Supaya dia mau berkenan untuk kembali,” papar Mensos kepada wartawan.
Mantan Walikota Surabaya itu menyampaikan memang ada resiko- resiko dari kepulangan Novita yang baru sekitar 2 bulan bekerja jadi TKW itu.
Yakni komitmen pembayaran gaji dan sebagainya. Pihaknya pun siap untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan pembayaran termasuk beban biaya kepulangan Novita.
Menurutnya, respon Novita atas permintaan pulang sudah bersedia untuk pulang. Namun ia meminta agar dibuatkan surat tertulis yang intinya meminta kepada majikan agar mengizinkannya pulang ke Indonesia.
“Tadi ibunya Livey minta dibuatkan surat tertulis. Nanti akan kita buatkan surat tertulis. Yang penting saya minta agar dia kembali dulu,” pungkas Risma. []
Sumber Joglo Semar News