Bukan Lockdown, Tapi Pembatasan Keluar Rumah Berlaku di Hong Kong Mulai Hari Ini
HONG KONG – Peningkatan kasus positif baru COVID-19 yang masih dalam kategori tinggi di Hong Kong memaksa otoritas Hong Kong memberlakukan beberapa langkah penting. Pembatasan sosial salah satunya.
Seperti yang diumumkan dalam siaran pers pada Senin (20/07/2020) malam kemarin, otoritas Hong Kong memberlakukan pembatasan keluar rumah yang berlaku mulai pukul 00:00 tanggal 22 Juli 2020 hingga pukul 23:59 tanggal 28 Juli 2020 atau selama sepekan.
Dalam siaran pers tersebut ditegaskan, yang harus dilakukan warga adalah membatasi diri untuk tidak keluar rumah kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak dan hanya bisa dilakukan dengan cara keluar rumah.
Anggota dewan eksekutif dan dokter medis Lam Ching-choi dalam siaran radio di RTHK pagi ini (22/07/2020) menyampaikan kebijakan lockdown di Hong Kong diperlukan jika jumlah kasus baru harian rata-rata telah menyentuh angka ratusan.
Situasi di Hong Kong saat ini menurutnya masih dalam kondisi yang terkendali meskipun terjadi peningkatan kasus baru dalam jumlah puluhan.
Kapasitas rumah sakit dan fasilitas penunjang untuk penanganan COVID-19 di Hong Kong dia katakan masih memadai.
Sementara itu, pakas kesehatan sekaligus Ketua komite penasehat Asosiasi Medis untuk penyakit menular Hong Kong, Dr. Leung Chi -chiu menegaskan pentingnya langkah ekstrem untuk mendesak setiap orang di Hong Kong agar tidak keluar rumah.
Melalui siaran televisi di RTHK hari ini (22/07/2020), Leung mengingatkan adanya kasus lokal baru yang tidak teridentifikasi rantai atau sumber penularannya menurutnya merupakan pertanda banyaknya orang pembawa virus tanpa gejala.
Terkait dengan penerapan kebijakan lockdown, Leung mengaku, kebijakan tersebut merupakan langkah ekstrem yang akan berdampak pada perekonomian dan tidak dengan serta merta akan memutus rantai penularan. Menurutnya, lebih baik berfokus pada upaya pengendalian.
Dengan pemberlakuan WFH pada ASN, menurut Leung sudah menjadi langkah besar memutus rantai penularan dan diharapkan akan diikuti oleh sektor-sektor swasta terhadap karyawan/pegawainya.
Namun demikian, Leung mengakui, akan sulit memutus rantai penularan jika warga masih banyak yang berlalu lalang keluar rumah beraktifitas diluaran.
Dalam pemberitaan sebelumnya, otoritas Hong Kong memberlakukan kebijakan untuk berada di rumah. Kebijakan tersebut bersifat himbauan untuk seluruh orang yang ada di dalam wilayah Hong Kong.
Disamping itu, ASN yang sebelumnya sempat kembali bekerja dari kantor, kini kembali melakukan cara kerja work from home. Beberapa fasilitas umum juga ditutup demi mencegah penyebaran virus corona. []