Bulan Kitab Suci, KKIHK Gelar Lomba Mazmur dan Lektor
2 min readCAUSEWAY BAY – Dalam rangka bulan Kitab Suci, Komunitas Katolik Indonesia di Hong Kong (KKIHK) mengadakan lomba Mazmur dan lektor. Acara diadakan di Hall St. Paul, Causeway Bay, Minggu (18/9) lalu. Bagi umat Katholik, bulan Kitab Suci diperingati setiap bulan September. Tema bulan Kitab Suci nasional tahun 2016 ini adalah “Keluarga Yang Bersaksi dan Mewartakan Sabda Allah’’. Tema ini mengajak semua orang beriman untuk menjadi pewarta Sabda Tuhan dan memberikan kesaksian tentang Sabda Tuhan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut gembala gereja KKIHK, Romo Heribertus Hadiarto Svd, untuk lomba Mazmur peserta memilih sendiri Mazmur yang akan dinyanyikan. Sementara untuk lomba lektor, panitia sudah memberikan bacaannya supaya peserta bisa belajar terlebih dulu. Untuk yang dibacakan, diambil dari Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
“Untuk kriteria penilaian mencakup banyak hal. Untuk Mazmur, contohnya, harus sesuai dengan not yang ada. Sedangkan untuk lomba lector, yang paling utama pembacaannya, suaranya, intonasi, lalu kontak dengan umat, supaya waktu membaca tidak hanya membaca tetapi juga mewartakan. Itu lebih penting,’’ ungkap Romo Heri.
Setiap bulan Kitab Suci KKIHK rutin menggelar lomba yang ada hubungannya dengan Kitab Suci. Bila pada tahun sebelumnya ada beberapa lomba yang diadakan seperti reli iman, kuis kitab suci, dan drama kitab suci, namun pada tahun ini karena kendala waktu maka hanya 2 lomba yang diadakan, yaitu lomba Mazmur dan lektor saja.
“Di Indonesia biasanya lebih seru lagi. Karena kita situasinya di sini seperti ini maka kita buat sesuai dengan konteks mereka saja,’’ ujarnya.
Romo Heri menambahkan, dengan lomba Mazmur dan lektor diharapkan umat lebih mendekatkan diri kepada kitab suci dan bermazmur seperti Daud. Bermazmur menggunakan suara, tetapi suara itu juga sebagai sebuah pujian.
Total, ada 40 peserta yang mengikuti kedua lomba tersebut. “Pesan saya, kembalilah ke Kitab Suci! Lalu pelan-pelan orang memahami, saatnya membaca dia mewartakan. Dan kita juga bisa menjadi pewarta di luar dengan siapa saja yang haus akan kitab suci,’’ ujarnya. [hanna]