April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Carrie Lam Sampaikan, Karantina 21 Hari Berpeluang Akan Dikurangi

1 min read
Chief Executive Hong Kong, Carrie Lam (Foto RTHK)

Chief Executive Hong Kong, Carrie Lam (Foto RTHK)

HONG KONG – Panjangnya durasi waktu karantina di Hong Kong, yakni selama 21 hari bagi pendatang dari luar Hong Kong mengakibatkan tekanan mental dan psikologis. Hal tersebut diakui oleh Chief Executive Hong Kong, Carrie Lam dalam wawancaranya dengan RTHK kemarin (23/03/2021).

Lam menyampaikan, pihaknya sedang mengkaji bagaimana peluang untuk mengurangi durasi tersebut hingga dampak psikologis bisa diminimalkan.

Lam menyebut, durasi karantina yang diberlakukan di Hong Kong saat ini merupakan durasi terpanjang diantara kota – kota pusat keuangan dunia lainnya.

“Saya menyadari, ketatnya peraturan yang diberlakukan di Hong Kong telah menjadi tekanan psikologis bagi pendatang. Diisilasi selama 21 hari merupakan beban yang berat.” terangnya.

Namun demikian, disisi lain, Lam juga menyampaikan, banyak kasus positif corona muncul setelah seseorang yang datang dari luar Hong Kong usai menjalani karantina selama 14 hari.

Seorang ahli penyakit menular, Dr Leung Chi-chiu, menyampaikan, jumlah kasus baru positif terinfeksi corona terus meningkat di seluruh dunia meskipun program vaksinasi covid telah diluncurkan.

“Jika kita melihat kasus di Hong Kong, telah terjadi peningkatan jumlah kasus impor pada beberapa minggu terakhir. Dan ironisnya, mereka membawa varian virus corona baru. Jika varian tersebut masuk ke komunitas Hong Kong, resiko terjadi gelombang pandemi selanjutnya di Hong Kong terlihat didepan mata.” papar Leung.

Leung menambahkan, hal penting yang harus diingat, pada seseorang yang positif terinfeksi virus corona adalah munculnya tanda negatif palsu di hari ke 12. Dan hal ini akan menyebabkan masalah baru jika seseorang mengalami negatif palsunya tepat di hari ke empat belas, sedangkan keesokan harinya dia boleh bebas. []

Sumber RTHK

Advertisement
Advertisement