CPMI yang Keberangkatannya Tertunda Karena Pandemi Corona Akan Mendapat Prioritas
JAKARTA – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani memimpin rapat evaluasi pelaksanaan preliminary education Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) program Government to Government (G To G) Korea Selatan Tahun 2022.
Bersama dengan jajaran kedeputian Asia dan Afrika, Biro Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) dan Biro Perencanaan dan Kerjasama, rapat evaluasi ini dilaksanakan dalam rangka pengoptimalisasian pelaksanaan preliminary education CPMI G To G Korea Selatan Tahun 2022.
Benny menegaskan, saat ini fokus untuk penempatan kawasan Asia dan Afrika adalah memberangkatkan CPMI yang tertunda 2 Tahun karena pandemic Covid-19.
“Kita ingin ada optimalisasi prelim. Prioritas, fokus energy kita adalah memberangkatkan semua CPMI yang tertunda 2 Tahun karena COVID-19. Sepakat kita prioritaskan angkatan Tahun 2019-2020, mereka semua harus berangkat sebelum tahun baru,” kata Benny tegas.
Data penempatan PMI Program G to G Korea Selatan pada periode 9 Desember 2021 hingga 2 Oktober 2022 menunjukkan total 8.949 PMI, dengan jumlah 7.254 PMI regular dan 1.695 PMI re-entry.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala BP2MI, Kepala Biro PPSDM, Firdaus Zazali sepakat dengan komitmen bersama terkait prioritas pemberangkatan untuk angkatan CPMI Tahun 2019/2020 yang tertunda karena pandemi Covid-19.
“Kami memang memerlukan kolaborasi yang lebih dalam dengan kedirektoratan Penempatan Pemerintah. Kami akan melaksanakan apa yang sudah terinfokan dari Direktorat Penempatan Pemerintah untuk dilanjutkan ke kegiatan prelim. Hal-hal yang menjadi kendala di Tahun 2019/2020 karena covid, itu menjadi prioritas kita. Selain itu kita harus memastikan lagi ke HRD Korea terkait SLC bagi yang mengikuti prelim,” tutur Firdaus.
BP2MI akan memastikan penerbitan SLC kepada HRDK bagi CPMI yang telah mengikuti Preliminary Education. []