Dear All Perempuan, Ketahuilah, Kewajiban Suami Terhadap Istri Bukan Hanya Memberi Nafkah Lahir dan Batin
JAKARTA – Selama ini, seringkali menjadi topik pembahasan adalah kewajiban seorang istri untuk patuh pada suaminya.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa kewajiban seorang suami terhadap istri tidak hanya soal nafkah kebutuhan primer seperti pakaian dan tempat tinggal saja, melainkan banyak hal lain.
Disebutkan dalam Al-Qur’an, menikah memiliki tujuan kebaikan. Salah satu tujuan menikah dalam Islam adalah beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadis, artinya:
“Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh ibadahnya (agamanya). Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam memelihara yang sebagian lagi.” (HR. Thabrani dan Hakim).
Dalam kehidupan sehari-hari, pasangan suami istri hendaknya saling melayani dan membahagiakan satu sama lain. Terlebih sebagai kepala keluarga, seorang suami wajib untuk membina keluarganya agar senantiasa menjaga keimanan dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
Melansir Merdeka.com, kewajiban suami terhadap istrinya menurut Al-Qur’an dan hadis adalah:
- Memberi nafkah lahir dan batin
Seorang suami harus menjamin keberlangsungan hidup keluarganya dengan cara memberinya nafkah lahir dan batin.
Dari Saad bin Abi Waqosh r.a, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Suami juga wajib untuk mencukupi kebutuhan istri secara tidak bakhil. Artinya, suami dituntut untuk tidak pelit sebab hal ini akan berdampak kurang baik dalam keharmonisan keluarga. Untuk itu, suami dan istri hendaknya bersikap longgar satu sama lain untuk saling membantu.
- Menjaga iman dan takwa
Tidak hanya memberi nafkah untuk anak dan istri, suami juga berkewajiban menjaga iman dan meningkatkan ketakwaan keluarganya. Sebagai kepala keluarga, suami dituntut untuk terus menjaga agar istri dan anak-anaknya senantiasa taat kepada Allah, yang diwujudkan dalam sikap menjadikan syariat Islam sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga iman dan meningkatkan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti beribadah bersama-sama, menjaga makanan dan minuman hanya yang halal, dan mendidik anak agar memiliki akhlak mulia.
Dikutip dari detik.com, suami wajib menjaga sang istri dari perbuatan dosa. Seorang suami harus menjaga istri dan keluarganya dari perbuatan dosa yang dapat mengakibatkan kesengsaraan bagi keluarga.
Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat At-Tahrim ayat 6 berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
- Menggauli istri dengan baik
Disebutkan dalam surat An-Nisa ayat 19,
Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
Dalam kehidupan sehari-hari, suami wajib berbicara dan berlaku baik terhadap istri. Hal ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang senantiasa memperlakukan keluarganya dengan baik dan bersikap lemah lembut.
- Menjaga kehormatan istri
Seorang suami harus mampu menjaga dan menutupi aib yang dimiliki istri. Selain itu, seorang suami juga wajib memberikan cinta dan kasih sayang kepada istrinya yang terwujud dalam perlakuan dan perkataan yang membuat istri nyaman.
Dalam memberikan kasih dan sayang untuk istri, bukan hanya atas dasar besar kecilnya cinta kepada istri, namun karena hal tersebut merupakan perintah Allah Ta’ala.
- Memberi hadiah
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjadi teladan dalam hal berlaku adil dan memanjakan para istrinya. Termasuk saat beliau menerima hadiah, yang dibagi rata.
Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, berkata, “Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau. Lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.” (HR. Ahmad).
- Muliakan keluarga istri
Secara naluri, seorang istri memiliki ikatan emosional yang kuat dengan keluarganya. Maka dari itu, seorang suami hendaknya menghormati dan memuliakan keluarga istrinya. []