Derita Anak PMI di Negara Penempatan, Ibu Dideportasi, Tidak Punya Kewarganegaraan, Usaha Ayahnya Menghadapi Kebangkrutan
ApakabarOnline.com – Menikah dengan warga negara asing, bukan hal yang aneh lagi terjadi di kalangan pekerja migran Indonesia (PMI). Saat masih aktif bekerja di negara penempatan, tak jarang PMI bertemu dengan jodohnya, WNA.
Banyak kisah pernikahan PMI dengan WNA membawa kesejahteraan hingga kebahagiaan. Namun siapa sangka, dibalik ekspektasi bahagia dan sejahtera, tersimpan cerita pilu, terlantarnya anak-anak hasil pernikahan dengan WNA, tanpa status kewarganegaraan, hingga kondoisi kelaparan.
Kisah tersebut dibagikan oleh pemilik akun facebook Chee Heng Kuan dalam sebuah unggahannya.
Kuan menceritakan keluarga dengan penuh haru ketika ibu mereka, seorang seorang mantan PMI, wanita Indonesia yang telah menikah dengan pria Malaysia dideportasi kembali ke Indonesia dan meninggalkan suami serta anak-anaknya karena berstatus ilegal.
“Ibunya adalah warga negara Indonesia yang ditangkap dan dikirim kembali ke Indonesia. Anak-anaknya semua merindukannya, tetapi kekuatan apa yang dimiliki seorang ibu yang merupakan asnaf (penggolongan orang yang berhak menerima bantuan Zakat dari Muslim), yang tidak mampu untuk masuk kembali ke Malaysia. Aku tidak bisa membayangkan betapa dia merindukan anak-anaknya,” tulis akun tersebut.
https://web.facebook.com/photo/?fbid=4121718921173179&set=a.445366895475085
Ternyata, bukan hanya anak-anak yang merindukan ibunya, tetapi mereka juga kelaparan karena bisnis ayah mereka tidak berjalan dengan baik sejak pandemi melanda. Warung makanan ayahnya tidak banyak mendapatkan keuntungan di tengah pandemi saat ini.
https://web.facebook.com/100000053340071/videos/4122439561101115/
“Mereka hampir tidak makan karena kios ayah mereka yang menjual mie tidak berjalan dengan baik selama musim Covid-19 dan beroperasi dalam keadaan merugi,” tulis keterangan di unggahan itu.
“Mereka semua sudah kelaparan karena kios ayah mereka mengalami kerugian besar. Mereka menyewa ruang di atas kedai kopi di Pandan Perdana dan ayah mereka menghubungi kami untuk meminta bantuan. Makanan sudah langsung dikirim,” lanjutnya.
https://web.facebook.com/photo?fbid=4121429461202125&set=a.445366895475085