December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Di Beberapa Negara Ini Kasus Corona Kembali Melonjak Semakin Tinggi

3 min read

JAKARTA – Kasus Covid-19 kini kembali mengalami kenaikan di sejumlah negara. Beberapa dipicu oleh subvarian baru bernama Arcturus.

Subvarian yang dikenal sebagai subvarian Omicron XBB.1.16 ini pertama kali diidentifikasi pada Januari dan telah dipantau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 22 Maret. Mengutip The Independent, penelitian telah menunjukkan bahwa Arcturus lebih menular hingga 1,2 kali lipat daripada subvarian utama terakhir.

Dinukil dari CNBC, berikut tujuh negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejauh ini, Selasa (18/04/2023).

 

Australia

Kasus Covid-19 di Australia mencatat peningkatan yang konsisten selama dua bulan terakhir. Hal ini terlihat dari sejumlah data yang diberikan negara bagian.

Victoria misalnya, sebagaimana dimuat The Guardian, mencatat lonjakan kasus sebesar 60% dalam dua minggu terakhir. Pada awal April, Victoria melaporkan 5.772 kasus baru selama periode tujuh hari sebelumnya.

Pada periode yang sama, New South Wales (NSW) mencatat 9.876 kasus baru, di mana ada 952 orang di rumah sakit dan 20 dalam perawatan intensif. Negara bagian itu juga mencatat 36 kematian pekan lalu.

Meski begitu, tingkat rawat inap relatif stabil dalam beberapa pekan terakhir. Tetapi presiden Asosiasi Medis Australia, Steve Robson, memperingatkan kemungkinan lebih banyak infeksi.

Ia juga mengatakan jumlah sebenarnya kasus Covid kemungkinan jauh lebih tinggi daripada angka resmi. Karena lebih sedikit orang yang melakukan tes secara teratur.

 

India

Arcturus telah memicu lonjakan kasus 13 kali lipat di India pada Maret saja. Lonjakan kasus telah menyebabkan negara tersebut melakukan latihan tiruan untuk memeriksa apakah fasilitas rumah sakit siap menghadapi jumlah kasus yang kembali meningkat.

Meskipun subvarian baru tampaknya lebih menular, dokter mengatakan sejauh ini belum ada peningkatan kematian. Tetapi ada beberapa kasus Arcturus telah dilaporkan di antara bayi.

“Kita harus tetap waspada, tapi tidak perlu khawatir,” kata Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya dalam laporan tersebut.

“Saat ini subvarian Omicron yang beredar di Tanah Air belum menyebabkan peningkatan angka rawat inap,” tegasnya.

Saat ini India mencatat adanya kenaikan 9.111 kasus baru Covid-19. Menurut Wordometers, total orang yang terkena Covid di negara tersebut bertambah menjadi 44.827.226 kasus selama pandemi.

 

Amerika Serikat (AS)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut Arcturus, yang telah meningkatkan kasus di India, juga telah dilaporkan muncul di seluruh Negeri Paman Sam. Sebagaimana diungkap CDC dalam buletin mingguannya yang dirilis pekan lalu, varian baru menyumbang 7% dari kasus baru yang dilaporkan minggu ini,

Ini adalah pertama kalinya CDC menandai kasus Covid terpisah di bawah XBB.1.16. Sebelumnya, mengutip Wionews, semua infeksi dipukul di bawah varian XBB.1.5 atau juga dikenal sebagai “Kraken”, yang mewakili lebih dari tiga perempat kasus.

 

Singapura

Singapura berada di tengah gelombang Covid-19 ke-10 selama sebulan terakhir ini. Infeksi harian melonjak dari sekitar 1.400 sebulan yang lalu menjadi sekitar 4.000 kasus per hari pada minggu lalu.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Jumat lalu menyebut sekitar 30% adalah kasus reinfeksi. Hal tersebut lebih tinggi dari proporsi 20% hingga 25% selama gelombang sebelumnya.

“Virus ini endemik, artinya selalu beredar di masyarakat. Dalam situasi seperti itu, yang mendorong gelombang lokal kita bukanlah infeksi impor, tetapi infeksi ulang dari individu yang ada di masyarakat,” kata Ong, sebagaimana dikutip Channel News Asia (CNA).

Meski jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit telah meningkat, dari 80 orang per hari pada bulan lalu menjadi 220 orang per hari saat ini, namun Menkes Ong mengatakan ini masih “jauh di bawah” angka selama puncak pandemi. Bahkan jauh lebih rendah daripada jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit untuk non-infeksi Covid.

 

 

Malaysia

Negeri Jiran juga mengalami kenaikan kasus. Menurut data Kementerian Kesehatan terbaru, jumlah kasus Covid-19 dikonfirmasi naik 87,5% dalam 14 hari hingga 8 April. Sementara itu, rawat inap selama periode yang sama naik 30,5%.

Angka kematian akibat Covid-19 juta naik 25%. Per 8 April, jumlah kasus aktif secara nasional di Malaysia adalah lebih dari 13.000

Dari data Kementerian Kesehatan Malaysia, per 8 April sebanyak 65,9% tempat tidur rumah sakit digunakan di negara tersebut. Sebanyak 34,4% ventilator digunakan dan 62% tempat tidur ICU terpakai.

Akibatnya, pakar kesehatan setempat kini menghimbau warga untuk kembali menggunakan masker. Asosiasi Rumah Sakit Swasta Malaysia mendorong masyarakat untuk memakai masker wajah di tempat-tempat ramai dan menjaga jarak sosial guna mencegah penyebaran virus.

“Meskipun sistem perawatan kesehatan – baik publik maupun swasta, siap dan kompeten untuk mengelola peningkatan kasus lainnya, hal ini seharusnya tidak menjadi alasan bagi publik untuk lalai dengan pencegahan penyakit secara pribadi,” kata presiden asosiasi Dr Kuljit Singh Senin, dikutip dari CNA. []

Advertisement
Advertisement