Di Jawa Timur, Rokok Lebih Banyak Dibeli Masyarakat Pedesaan Dibanding Perkotaan
SURABAYA – Sumbangan pengeluaran yang berasal dari konsumsi rokok di tahun 2020 tercatat sebesar 5,77 persen dan di 2021 naik menjadi 5,98 persen. Dilihat secara wilayah, masyarakat di perdesaan lebih banyak membelanjakan uangnya untuk membeli rokok dengan persentase sebesar 7,58 persen dibandingkan di perkotaan yang hanya sebesar 5,07 persen.
Hal tersebut tercatat di laman resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) dalam laporan Pengeluaran untuk Konsumsi Rumah Tangga Provinsi Jawa Timur 2021 sebagaimana dilansir pada tanggal 12 September 2022.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menjelaskan, kelompok pada komoditi rokok merupakan kelompok yang selalu mengalami kenaikan dibandingan dua kelompok lainnya yaitu Bahan Makanan serta Makanan dan Minuman Jadi, yang selalu mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Di situasi pandemi pun komoditi rokok selalu mengalami kenaikan.
“Hal tersebut bisa disebabkan karena harga cukai rokok yang mengalami peningkatan sehingga menaikkan harga yang berakibat angka pengeluaran komoditi rokok menjadi besar atau bisa juga disebabkan karena bagi sebagian orang mengonsumsi rokok lebih penting dari pada mengonsumsi makanan, sehingga data konsumsi rokok selalu mengalami perkembangan yang positif,” terang Kepala BPS Jatim.[]
Kominfo Jatim