April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Didominasi PMI, Pemerintah Siapkan Proses Evakuasi Ratusan WNI dari Wilayah Konflik Ukraina

2 min read

JAKARTA – Situasi keamanan di wilayah Ukraina akibat invasi militer yang dilakukan Rusia ke negara tersebut membuat kondisi keamanan menjadi membahayakan. Beberapa negara telah melakukan travel warning, kemudian menarik seluruh warga negaranya yang berada di negara tersebut. Seperti Amerika serikat, Jerman dan beberapa negara lain telah terlebih dahulu memberikan peringatan kepada warga negaranya masing-masing.

Tak ketinggalan, Pemerintah Republik Indonesia juga mengambil sikap, mengingat di negara yang saat ini tengah mengalami hujan amunisi ini terdapat banyak warga negara Indonesia dengan berbagai latar belakang dan profesi. Proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Ukraina telah disiapkan. Pemerintah Indonesia telah menyiapkan pesawat untuk merelokasi WNI ke tempat yang lebih aman.

Kesiapan tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu RI, Judha Nugraha. Polandia dan Rumania direncanakan menjadi tujuan relokasi WNI yang berada di Ukraina.

“Kita juga menyiapkan pesawat untuk antisipasi ketika nanti para WNI kita sudah bisa direlokasi,” tutur Judha dalam jumpa pers virtual pada Sabtu (26/2).

“Bukan hanya di titik-titik safe house, namun juga kita bawa ke titik luar seperti Polandia atau ke Rumania.” Lanjutnya.

Namun evakuasi tersebut belum memungkinkan karena wilayah udara Ukraina dan penerbangan sipil telah ditutup. Hanya saja Pemerintah tetap bersiaga dengan membentuk tim evakuasi dari unsur-unsur kementerian dalam negeri dan TNI.

“Prioritas kita adalah keamanan. Oleh karena itu kita harus menjalani komunikasi dengan berbagai pihak demi keamanan,” jelas Judha.

“Kita telah siapkan pesawat pribadi, kami akan sampaikan detailnya kemudian.” Tambahnya.

Sebanyak 153 WNI berada di Ukraina dalam catatan yang dimiliki KBRI Kiev. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja migran yang jumlahnya masih bisa mengalami penambahan.

“Jumlahnya yaitu 153 orang yang tercatat dalam jumlah data base terbaru yang dimiliki KBRI Kiev,” kata Judha Nugraha.

“Konsentrasi WNI kita yang terbesar di Kiev dan Oddesa. Mayoritas mereka adalah pekerja migran yang bekerja di bidang manufacture dan juga hospitality.” lanjutnya.

Hingga berita ini diterbitkan, ratusan WNI dikabarkan dalam kondisi aman di tengah pecahnya perang Rusia dan Ukraina.

“Dalam komunikasi kami dengan mereka, semua aman dan selamat. Ini adalah langkah-langkah sebelum terjadinya serangan,” tandas Judha.

Di sisi lain, Pemerintah rupanya belum berencana menutup KBRI Kiev, Ukraina. Juru bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah juga meminta doa untuk keselamatan WNI di Ukraina.

“Jadi belum mengarah ke satu pengambilan sikap (menutup KBRI) seperti yang dilakukan di Afghanistan,” kata Teuku.

“Kami hanya mengharapkan doa bersama dari kita dan support pada saudara-saudara kita yang saat ini masih berada di Ukraina.” Pungkasnya. []

Advertisement
Advertisement