Dipulangkan dari Taiwan Karena Depresi, Sampai di Rumah, Seorang PMI di Tulungagung Membunuh Anak Kandungnya

SURABAYA – Kisah memilukan menimpa rumah tangga keluarga pekerja migran Indonesia (PMI) di Tulungagung. Kabar pilupun dengan cepat menyebar ke seantero jagat Tulungagung keesokan harinya. Sebuah peristiwa yang merenggut nyawa terjadi pada Minggu (12/05/2024) sekira pukul 20:30 malam.

Seorang balita berusia 3 tahun ditemukan lemas dengan luka lebam hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Peristiwa ini kali pertama diketahui oleh AJ (23) yang merupakan ibu kandung dari korban.

Balita berinisial MAK tersebut sempat dibawa ke puskesmas Rejotangan untuk mendapat pertolongan, namun sesampai di Puskesmas,, petugas medis menyatakan balita tersebut telah meninggal dunia.

Kapolsek Rejotangan, AKP Kasianto membenarkan adanya peristiwa tersebut setelah mendapat laporan dari perangkat desa.

“Kami langsung mendatangi TKP dan dilakukan identifikasi oleh Tim Inafis Polres Tulungagung,” tuturnya.

Pelaku yang berinisial RAP (29) merupakan ayah kandung korban, baru pulang dari Taiwan. Dia dipulangkan karena depresi.

“Pelaku baru pulang dari Taiwan. Dia di rumah baru 10 hari,” terangnya.

Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, korban bersama keluarganya main bersama seperti hari-hari biasa. Namun tak berselang lama, pelaku menggendong anaknya. Sedangkan ibu korban berada di luar rumah.

“Saat korban bersama ayahnya di sofa rumah, tiba-tiba korban dicekik ayahnya hingga meninggal dunia,” jelasnya.

Kasianto menambahkan, saat peristiwa tersebut pelaku juga sempat menindih badan anaknya dalam kondisi tengkurap. Dari situlah membuat anak yang berusia tiga tahun itu meninggal dunia.

“Dari keterangan saksi, korban sempat dicekik, ditindih hingga dibekap. Tapi kami akan dalami dulu peristiwa ini,” paparnya.

Saat dilakukan interograsi terhadap pelaku, jawabannya seperti sedang berhalusinasi.

“Pelaku saat ini sudah kami amankan di Polsek Rejotangan,” pungkasnya. []