July 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dirty Vote, Sajian Fakta yang Oleh Tim Prabowo Disebut Fitnah

2 min read

JAKARTA – Film dokumenter berjudul Dirty Vote menjadi tranding di twitter (X). Film itu digarap oleh tiga ahli hukum ternama, yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar dan Feri Amsari.

Dalam trailer film tersebut ketiga ahli mengupas tuntas desain kecurangan Pemilu 2024 yang kemungkinan akan terjadi.

“Saya mau terlibat dalam film ini karena banyak orang yang akan makin paham bahwa memang telah terjadi kecurangan yang luar biasa sehingga pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja,” ujar Bivitri Susanti, dilansir dari Inews.id.

Bivitri Susanti mengungkap alasan dirinya terlibat dalam film tersebut. Hal itu karena ia menyadari banyak orang yang paham pemilu tahun ini telah terjadi kecurangan dan tidak baik-baik saja.

“Saksikan Film DIRTY VOTE yang akan tayang perdana Minggu, 11 Februari 2024 jam 11 (11.11) …,” tulis unggahan tersebut.

Bagi anda yang ingin menyaksikan film terbaru karya sutradara film Sexy Killers bisa melalui link yang disediakan di bawah ini.

Berikut ini tautan film Dokumenter Eksplanatori Dirty Vote yang Anda bisa simak dan unduh secara gratis.

 

Tautan Youtube: https://youtu.be/RRgLZ66NCmE

 

Tautan unduhan: https://drive.google.com/drive/folders/1PYbrDw4ujWV0oF3ITc5MYs5441i7t3FQ?usp=drive_link

 

Sementara itu, Tim Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyampaikan, Dirty Vote karya Dandhy Laksono dianggap sebagai film yang penuh dengan nama fitnah dan tidak ilmiah.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara demokrasi setiap orang boleh berpendapat, namun pada film Dirty Vote tersebut justru cenderung bernada fitnah.

“Perlu kami sampaikan, bahwa sebagian besar yang disampaikan dalam film tersebut, adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif, dan sangat tidak ilmiah,” ujar Habiburokhman dalam jumpa media.

Lebih lanjut, pihaknya justru mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film tersebut dan dianggap hendak melakukan sabotase pemilu.

“Kok merasa sepertinya, ada keinginan untuk menyabotase pemilu, ingin mendegradasi pemilu ini ya, dengan narasi yang sangat tidak berdasar,” tutupnya dilansir dari Rmol.id. []

Advertisement
Advertisement