Disekap di Penampungan, Calon PMI asal Tasikmalaya Dibebaskan
TASIKMALAYA – Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berhasil menemukan Susi Susilawati, yang diduga menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking).
Warga RT 05 RW 06 Kampung Negla Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum itu disekap di tempat penampungan di Jalan Mess Al Gang Cekro RT 02 RW 10, Jati Rangga, Bekasi.
Untuk menyelamatkan korban yang ingin bekerja ke Malaysia itu, petugas BNP2TKI mengandalkan secarik kertas berisi alamat dan gambaran lokasi yang disampaikan Susi melalui sambungan telepon.
Menukil Radar Jabar, Petugas bisa berkomunikasi dengan Susi setelah mendapatkan nomor telepon dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikmalaya.
“Saat menerima laporan kami mendapat foto secarik kertas yang menunjukkan alamat Jalan Mess Al Gang Cekro RT 02 RW 10, Jati Rangga, Bekasi. Dari sana petugas di Bekasi langsung melakukan penelusuran ke lokasi,” kata admin Identitas Pekerja Migran Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikamalaya, Ari Farida kepada wartawan, Rabu (16/01/2019).
Tiba di lokasi, petugas sempat kesulitan mencari tempat penampungan calon pekerja migran itu. Bahkan, tetangga-tetangga di sekitar lokasi terkesan menyembunyikan informasi.
Untungnya petugas berhasil menemukan tempat penyekapan itu. Di rumah tersebut hanya ada Susi dan seorang calon PMI asal Lampung.
“Saat petugas menemukan rumah tempat Susi tinggal, itu dalam kondisi terkunci dari luar dan tampak tidak berpenghuni. Penduduk sekitar juga terkesan menutup diri,” ujarnya.
“Suasana rumah itu memang seperti penampungan dari foto yang kami terima terlihat bantal-bantal dan kasur,” tuturnya.
Petugas tidak menemukan siapa pun selain Susi dan calon PMI asal Lampung. Yani Suryani alias Ani yang mengantar Susi dari Tasik ke Bekasi juga tidak terlihat batang hidungnya.
Akhirnya petugas membawa Susi dan warga Lampung itu ke asrama BNP2TKI di Jakarta. Selanjutnya, Susi akan dipindahkan ke BNP2TKI Provinsi Jawa Barat.
“Besok (kemarin, Kamis 17/01/2019) Susi bisa kita jemput di Bandung. Saat ini petugas masih membutuhkan keterangan dari keduanya, mendalami sindikat dugaan perdagangan manusia,” papar dia.
Kepala Disnaker Kota Tasikmalaya H Rahmat Mahmuda mengatakan BNP2TKI tengah memburu agen yang membawa Susi.
Agen tersebut diduga kuat merupakan jaringan perdagangan manusia. “Petugas juga tengah menelusuri identitas perusahaan penyalur tenaga kerja ilegal yang diduga merupakan sindikat internasional,” ucapnya.
Sejauh ini, kata Rahmat, yang baru diketahui petugas adalah Yani asal Kabupaten Ciamis yang diduga sebagai calo pencari korban.
“Yang bersangkutan masih dalam pencarian karena kemarin saat penjemputan ibu Susi di penampungan di Bekasi, perempuan yang dikenal sebagai Ani tidak berada di sana,” katanya.
Adapun mengenai Ela, tetangga Susi yang juga menjadi korban Ani sebelumnya, kata Rahmat, sama-sama dijualbelikan dari agen ke agen di luar negeri.
Ela dipekerjakan sebagai pelayan atau pembantu rumah tangga.
“Ani katanya lebih dari 10 tahun terjun di dunia tersebut, dia juga merupakan mantan TKI. Saat ini BNP2TKI masih melakukan pendalaman. Keberadaan Ani tepatnya sekarang belum diketahui,” ujar Rahmat.
Diduga Ani tidak bekerja sendiri karena berdasarkan informasi korban jaringannya menyalurkan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Malaysia, Taiwan, Hongkong dan Singapura.
Adapun gaji PMI di luar negeri sebesar Rp 5 juta yang diungkapkan Ani itu relatif kecil.
“Sebetulnya pembantu di sana kisaran Rp6 juta—Rp9 juta. Kalau kerjanya bagus bisa saja Rp 15 jutaan,” ucap Rahmat. []