Disnaker Provinsi Jatim Menjadi Role Model Pengelolaan PMI di Indonesia
SURABAYA – Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga migran belakang mendapat perhatian kalangan dewan, terlebih lagi diantara mereka tersebut lebih banyak terjun sebagai tenaga kasar. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo saat menerima rombongan Komisi E DPRD Jawa Tengah, di Kantor Disnakertrans Jatim, Surabaya, Kamis (20/05/2021).
Dia menilai sudah saatnya tenaga migran bisa menempati posisi pekerjaan yang layak bekerja di luar negeri dengan dibekali berbagai kemampuan mumpuni dalam berbagai sektor. Acap kali tenaga dari Indonesia lebih sering dilirik selain sebagai tenaga asisten rumah tangga tetapi juga menempati pekerjaan dengan tenaga kasar atau fisik. Dengan perancangan program khusus, diharapkan bisa membantu tenaga migran bisa bersaing dengan tenaga lain di luar negeri.
“Dari tahun ke tahun, tenaga migran asal kita hanya menempati posisi yang sama yaitu tenaga kasar dan itu sangat memprihatinkan. Terlebih lagi banyak yang dipulangkan atau dideportasi karena masalah prosedural, kami bersama-sama dengan lembaga legislatif merancang berbagai program pembekalan sehingga bisa mencetak tenaga migran dengan kualitas SDM mempunyai daya saing,” terang dia.
Mengapresiasi, anggota Komisi E selaku pimpinan rombongan, Muh Zen melihat langkah-langkah yang dilakukan Disnakertrans Jatim adalah langkah tepat sebagai lembaga penguatan ketenagakerjaan. Balai Latihan Kerja (BLK) di Jatim memberikan pelatihan secara terstruktur dan adanya dorongan pendanaan lewat APBD membuat sektor tenaga kerja lewat Disnaker bisa menghasilkan tenaga dengan SDM unggulan.
“Disnakertrans mempunyai langkah-langkah sebagai pondasi penguatan ketenagakerjaan, karena ini merupakan sektor sangat penting yang kadang terlihat diabaikan. Disnakertrans Jatim melalui BLK yang tersebar di beberapa kabupaten kota memberikan pelatihan-pelatihan dengan materi ter-update,” harap politikus F PKB itu. []