April 18, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ditinggal Suami Kerja, Ibu Muda di Ngawi Dibacok Selingkuhannya

3 min read

NGAWI – Pembunuhan sadis Susanti, seorang ibu rumah tangga 30 tahun, warga Dusun Jatisari, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Senin (25/03/2019), menyisakan sederet kisah.

Diungkapkan Wahyudin, tetangga sekaligus kerabat korban, pelaku yang masih misterius sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban sejak dua hari lalu.

Menurut Wahyudin, pada Sabtu malam (23/03/2019), sekitar pukul 20.30 WIB pelaku yang sudah diketahui ciri-cirinya tersebut berusaha masuk rumah korban.

“Sebenarnya pembunuhan itu hampir terjadi sejak dua hari lalu. Saat itu pelaku yang memakai cadar berhasil masuk rumah melalui pintu dapur bagian belakang. Namun aksi pelaku diketahui oleh si Ari anak pertama dari korban. Lalu pelaku ini sembunyi di belakang perkakas dapur dan melarikan diri,” terang Wahyudin.

Pelaku misterius itu diduga laki-laki, juga tetangga desanya. Ada dugaan antara korban dengan pelaku mempunyai hubungan baik dan saling kenal. Hanya saja, beber Wahyudin, dirinya tidak mengetahui sama sekali motif maupun latar belakang dari pembunuhan sadis itu.

“Kalau kecurigaan memang ada terhadap siapa pelaku ini. Kalau bisa diduga masih tetangga desa dengan korban. Hanya saja bukan kerabat melainkan orang lain,” jelasnya.

Sambungnya, pembunuhan itu benar-benar terjadi di hadapan Ari yang masih berusia 10 tahun yang tidak lain anak sulung korban. Saat itu korban bersama anaknya lagi tidur di depan televisi dan kemungkinan pelaku dengan memakai cadar berhasil masuk rumah tanpa diketahui korban maupun anggota keluarga lainya.

Di waktu bersamaan Ikhwan suami korban posisinya tidak berada dirumah. Ikhwan bekerja di luar daerah. Setelah diyakini kondisi rumah sepi, pelaku langsung membacok berkali-kali terhadap tubuh korban dengan senjata tajam. Akibatnya Susanti mengalami luka bacok serius di bagian wajah, leher bagian belakang, dada dan sebagian lagi di perut.

“Pas kejadian itu sempat didengar mertuanya ada suara gaduh, dikira korban lagi bertengkar dengan suaminya. Ternyata ada suaranya Ari yang minta tolong. Langsung saja pintu didobrak dan menemukan Susanti sudah bersimbah darah,” urai Wahyudin.

Pasca kejadian korban langsung dilarikan ke UGD Puskesmas Namun kondisinya makin kritis. Saat itu juga dirujuk lagi ke IGD RSUD dr Soeroto Ngawi. Dalam perawatan inilah akhirnya nyawa Susanti tidak tertolong.

Terhitung hingga pukul 11.30 WIB, Selasa (26/03/2019), jenasah korban masih di kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi.

“Ini masih menunggu hasil visum dari polisi sehingga jenasah belum bisa dibawa pulang untuk dimakamkan,” pungkas Wahyudin.

 

Polisi Memburu pelaku

Pelaku pembunuhan Susanti, ibu rumah tangga 30 tahun, warga Dusun Jatisari, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi, kini diburu.

“Pelaku usai membacok langsung kabur namun kami buru. Tidak ada celah untuk lolos,” terang Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Indra Najib

Indra Najib mengatakan, saat ini pihaknya terus mengumpulkan data-data terduga pelaku, barang bukti dan para saksi.

“(Barang bukti) untuk pengungkapan motif pelaku menghabisi korban dengan cara sadis,” ujar Indra Najib.

Sementara keluarga korban minta pelaku dihukum berat sesuai perbuatannya menghilangkan nyawa korban. Apapun alasannya, perbuatan pelaku sangat keji karena membacok korban di hadapan anak sulungnya Ari yang baru berumur 10 tahun.

“Korban selama ini baik kepada semua, baik ke kerabat maupun tetangga. Jadi kaget kalau meninggalnya korban dengan cara seperti itu. Apalagi almarhumah meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil dan bungsungya masih berumur lima tahun,” terang Wahyudin kerabat korban.

Ia meminta kalau pelaku tertangkap agar diganjar hukuman mati.

“Hilangnya nyawa harus dibayar nyawa,” terang Wahyudin sekaligus membenarkan bahwa pembunuhan itu telah memenuhi unsur perencanaan. Sebab dua hari sebelumnya, korban hendak dibunuh pelaku yang memakai cadar dalam aksinya itu. []

Advertisement
Advertisement