Doa dan Ihtiyar Agar Pendengaran dan Penglihatan Sehat Sampai Tua

Female nurse is speaking in senior woman ear
JAKARTA – Mata dan telinga adalah dua organ yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia.
Mata dan telinga adalah hal yang paling penting bagi manusia. Sehatnya dua organ itu dapat menjadikan manusia menyaksikan berbagai warna dan peristiwa, juga mendengarkan berbagai nada dan bunyi suara.
Mata dan telinga, atau penglihatan dan pendengaran juga merupakan sesuatu yang penting bagi manusia dalam melakukan eksplorasi, eksperimen, serta belajar, dan mendengarkan instruksi. Olehnya dua organ ini harus disyukuri keberadaannya.
Ada beberapa orang harus mengeluarkan uang ratusan juta untuk mengobati gangguan penglihatan, juga gangguan pendengaran. Bahkan ada orang-orang yang harus kehilangan pendengaran dan penglihatannya.
Untuk menjaga kesehatan penglihatan dan pendengaran digunakan dalam rangka mendekatkan diri kepada kebaikan (amal) dan menghindarkan dari keburukan (dosa). Selain itu juga bisa dilakukan ikhtiar sebagaimana anjuran dokter dan ahli mata atau telinga.
Selain ikhtiar untuk menyempurnakan kausalitas insaniyah, seorang muslim juga dituntun untuk berdoa. Doa bagi muslim adalah hakikat pengakuan keterbatasan manusia sebagai hamba dan ciptaan Allah SWT.
Dengan berdoa seseorang menghayati, memahami, dan mengakui keterbatasannya. Bahwa kehidupan, hidup, dan tubuh manusia beserta seluruh organ adalah karunia Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya doa agar pendengaran dan penglihatannya selalu memberi manfaat hingga akhir hayat. Doa ini dapat ditemukan redaksi lengkapnya pada kitab sunan At-Tirmidzi tepatnya pada hadis nomor 3535.
Berikut doanya seperti dilansir dari Republika.co.id:
“Allahumma mattini bi sami wa basari wa ijalhuma al-waritha minni wa unsurni ala man thalamani wa khuth minhu bi tha’ri.”
“Ya Allah, berilah aku manfaat dari pendengaranku dan penglihatanku, jadikanlah keduanya sebagai waris dariku (tetap sehat sampai aku meninggal). Dan tolonglah aku atas orang-orang yang mendzalimiku dan balaskanlah kepadanya.” []