Dua Rakaat yang Lebih Baik dari Dunia dan Isinya
JAKARTA – Salat sunnah qobliyah subuh atau salat sunnah fajar yaitu salat dua rakaat sebelum pelaksanaan salat subuh. Salat yang satu ini punya keutamaan yang besar, sampai-sampai ketika safar pun, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tetap melakukannya.
Dikutip Rumaysho.com dari Shahih Muslim, keutamaan salat ini disebutkan dalam beberapa hadis, juga dijelaskan anjuran untuk selalu mengerjakannya, begitu pula diterangkan mengenai ringkasnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam melakukan salat tersebut.
Dalil yang menunjukkan bahwa salat sunnah qobliyah subuh atau salat sunnah fajar dilakukan dengan rakaat yang ringan, adalah hadis dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar yang berkata bahwa Ummul Mukminin Hafshoh pernah mengabarkan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu diam antara azannya muadzin hingga salat subuh. Sebelum salat subuh dimulai, beliau dahului dengan dua rakaat ringan.” (HR. Bukhari no. 618 dan Muslim no. 723).
Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
Banyak hadis yang menyatakan salat sunnah sebelum fajar memiliki keutamaan yang sangat besar.
“Dua raka’at fajar (salat sunnah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725).
Jika keutamaan salat sunnah fajar saja demikian adanya, bagaimana lagi dengan keutamaan salat subuh itu sendiri.
Dalam hadis lain, ‘Aisyah berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berbicara mengenai dua rakaat ketika telah terbit fajar subuh.
“Dua rakaat salat sunnah fajar lebih kucintai daripada dunia seluruhnya.” (HR. Muslim no. 725).
Mengutip Orami.co.id, hadis ini dapat diartikan, orang yang selalu melaksanakan ibadah tersebut secara berkelanjutan dan konsisten, disukai Allah SWT.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda tentang keutamaan luar biasa dari salat subuh:
“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada salat isya dan salat subuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim). []