Faksi PDIP: “Iuran BPJS Naik, Ini Pemerasan, Bukan Gotong Royong”
JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning menyebut kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan yang mencapai 100 persen adalah bentuk pemerasan kepada rakyat.
Oleh karenanya kata dia, pantas masyarakat menjerit dengan kebijakan yang telah disetujui Presiden Jokowi ini.
“Elu karena enggak masuk PBI karena yang sehat membantu yang sakit tapi dipaksakan satu keluarga (membayar), Itu namanya pemerasan, bukan gotong royong, apalagi naik 100 persen,” Ribka di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR RI, Senayan, Rabu (6/11) seperti melansir rmol.id.
Selain itu, alasan kenaikan iuran demi menutupi defisit negara yang mencapai triliunan rupiah juga dinilai bukan alasan tepat.
“Udeh jangan ngomongin defisit, ini sudah salah pengelolaan,” tambah Wasekjen PDIP ini.
Bukan tanpa alasan ia menyalahkan buruknya pengelolaan. Menurutnya, di zaman Menkes Siti Fadhilah Supari terdapat Jamkesmas dengan premi lima ribu rupiah, namun berjalan lancar tanpa adanya keluhan dari masyarakat.
“Enggak ada yang ribut. Dokter enggak ribut, rumah sakit enggak ribut (dibayar) lima ribu. Masa sekarang Rp 23 ribu yang PBI masih ribut, artinya di mana nih ributnya?” tandasnya. []