December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Fakta Kurniawan, Anak Pasangan PMI Broken Home yang Terlunta-Lunta

2 min read

BANDUNG – Kabar baik, seorang anak berusia 12 tahun bernama Muhammad Kurniawan yang ditemukan seorang diri dengan kondisi menangis di Cileunyi, Kabupaten Bandung pada Minggu 22 November 2020 sudah dijemput pihak keluarganya.

Kurniawan dijemput oleh ayah angkatnya pada hari ini, Selasa 24 November 2020 setelah mendapat informasi melalui berita di siaran radio PRFM. Kemudian ayah angkat Kuniawan ini berkoordinasi dengan Polsek Pacet, Kabupaten Bandung.

“Pak Riki bapak angkatnya baca berita dari PRFM, lalu koordinasi dengan Polsek Pacet, langsung aja dari Pacet itu ada utusan ke sekolahnya pak Riki, lalu meluncur ke Polsek Cileunyi,” ujar Ketua RT 09 RW 03 Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kijab Istono saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel.

ABG Ini Menangis Pilu Di Bandara, Lihat Ibu Pulang Dari Hong Kong Bersuamikan Bule Yang Seusia Kakeknya

Berdasarkan informasi dari ayah angkatnya, ternyata Muhammad Kurniawan adalah korban dari keluarga broken home. Pascacerai, ibunya menikah lagi lalu kerja menjadi PMI di luar negeri, sedangkan Kurniawan tinggal dengan ayah tirinya tapi hubungannya kurang baik.

Anak tersebut merasa tertekan kemudian sempat tinggal bersama nenek tirinya, tapi hubungannya juga kurang baik.

“Bapak tirinya setengah tidak menerima, hubungannya kurang baik, anak ini mungkin tertekan lalu pergi dari rumah, dititipkan di nenek tiri di Rancaekek, bukan berarti dikontrakan. Ternyata nenek tirinya tidak bersahabat akhirnya kabur-kaburan terus, bahkan sempat mangkal di perempatan,” kata Kijab.

Anak ini pun kemudian diasuh oleh seorang guru di salah satu pesantren di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung yaitu Riki, yang sekarang menjadi ayah angkatnya.

Pulang Dari Liburan, PRT Asing Ini Terkejut Mendapati Majikan Dan Anaknya Tak Bernyawa

Riki mengasuh Kurniawan sejak kelas 2 hingga 6 SD, bahkan sekarang disekolahkan di pesantren tempat ia mengajar.

Anak tersebut juga diketahui agak tempramental dan mudah marah-marah. Maka dari itu Kurniawan dititipkan di pesantren.

“Jadi memang benar ini data-datanya dari KK, dari surat adopsi jelas, jadi kami serahkan Muhammad Kurniawan ke keluarganya (ayah angkatnya),” kata Kijab.

Terkait informasi di medsos yang menyebut anak ini hanya modus berpura-pura tersasar untuk mendapat perhatian, Kijab menyatakan hal itu mungkin karena keadaan Kurniawan yang bingung dan kurang perhatian orang tua.

Sejak Menjadi “Nyonya Hong Kong”, 12 Tahun Jamilatin Terlantarkan Ayahnya

Kurniawan memang sempat mengakui, tapi katanya hanya pernah dilakukan sekali di salah seorang keluarga yang sempat mengasuhnya. Namun karena merasa keluarga tersebut tidak tulus, Kurniawan kabur dan tidur dari masjid ke masjid.

“Menurut penelusuran kami mungkin itu kan anak lagi bingung dan perut lapar, ya perkiraan kami, dengan keadaan seperti itu mungkin karena kurang belas kasihan dan perhatian, ya pernah dia mengakui, cuma sekali. Akhirnya dia keluar dari rumah yang ngasuh itu, lalu melanglangbuana dari masjid ke masjid,” pungkasnya. []

Sumber Pikiran Rakyat

Advertisement
Advertisement