Gelombang Panas Melanda Beberapa Negara, Suhu di Pakistan Tembus 50 Derajat Celcius
JAKARTA – Gelombang panas di Pakistan yang sudah menyelimuti sejak April lalu tak kunjung selesai. Hal ini bahkan mencapai suhu 50 derajat Celcius pada Jumat, 14 Mei 2022.
Organisasi Meteorologi Dunia sendiri mengatakan, suhu tinggi ini konsisten dengan perubahan iklim. Dampaknya pun kini sangat terasa, pejabat terkait telah memperingatkan akan ada kekurangan air yang parah dan ancaman kesehatan.
Pada Jumat kemarin, kota Jacobabad di provinsi Sindh mencapai 50 derajat Celcius. “Rasanya seperti api yang membakar di mana-mana,” kata seorang warga, dikutip dari AFP, Sabtu, 14 Mei 2022.
Kepala Peramal Cuaca Departemen Meteorologi Pakistan (PMD) Zaheer Ahmad Babar mengatakan, suhu peringatan berada di atas enam hingga sembilan derajat Celcius di atas normal.
“Tahun ini kami telah melompat dari musim dingin ke musim panas,” katanya.
Ia juga menuturkan Pakistan sendiri telah mengalami gelombang panas dengan suhu yang terus meningkat sejak 2015. Provinsi Sindh dan Punjab selatan menjadi bagian daerah yang sangat terdampak bersama dengan berbagai belahan di wilayah Asia Selatan lainnya.
“Intensitasnya meningkat, durasinya meningkat, dan frekuensinya meningkat,” tuturnya.
Sementara itu, Juru bicara Irigasi Provinsi Punjab Adnan Hassan mengatakan, sungai Indus – jalur air utama Pakistan – telah menyusut 65 persen. Domba dilaporkan mati karena sengatan panas dan dehidrasi di Gurun Cholistan di Punjab, provinsi terpadat di Pakistan, yang juga berfungsi sebagai lumbung pangan nasional.
“Ada bahaya nyata kekurangan pasokan pangan dan tanaman tahun ini di negara ini jika kekurangan air terus berlanjut,” katanya.
Tak hanya Pakistan, India yang juga dilanda gelombang panas terus mengalami kenaikan suhu. Bahkan di beberapa bagian di wilayah Rajasthan mencapai 48,1 derajat Celcius pada Kamis dan diperkirakan akan mencapai 46 derajat Celcius di ibu kota New Delhi pada akhir pekan ini. []