Gubernur Pramono Dorong Warga Jakarta Jadi PMI, Apa Kabar Janji Buka Lapangan Kerja?

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendorong warga ibu kota untuk bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI), di tengah masih tingginya angka pengangguran. Namun, langkah ini menimbulkan pertanyaan publik: bagaimana dengan janji kampanye membuka 500 ribu lapangan kerja di Jakarta?
Dalam pernyataannya, Pramono menyebut pengiriman tenaga kerja ke luar negeri adalah solusi realistis untuk mengatasi pengangguran yang belum tertangani maksimal.
“Saya sungguh-sungguh mendorong agar warga bekerja di luar negeri dengan memberikan fasilitas pelatihan bahasa asing,” kata dia di Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Pernyataan ini kontras dengan janji politiknya yang sempat menyatakan bakal menciptakan 500 ribu lapangan kerja baru di Jakarta selama masa jabatan. Alih-alih menciptakan pekerjaan di dalam negeri, Pemprov kini justru mengarahkan warga untuk mencari penghidupan di luar negeri.
Pramono kini mendorong warga Jakarta untuk belajar Bahasa Jepang, Bahasa Korea, Bahasa China, Bahasa Arab dan lainnya agar mereka bisa bekerja di luar negeri.
“Kami mendorong untuk itu,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan pameran bursa kerja (job fair) yang ditargetkan digelar di Jakarta sebanyak 21 kali di tahun ini.
“Saat ini sudah 13 kali ‘job fair’ digelar dan hasilnya kami mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja yang tersedia,” kata dia.
Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2025 mencapai 5,47 juta orang, naik 41,62 ribu dari tahun sebelumnya. Namun, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga naik menjadi 6,18 persen, menandakan masih tingginya tantangan ketenagakerjaan di Jakarta.
Kondisi ini memunculkan tanda tanya: apakah janji membuka 500 ribu lapangan kerja hanya tinggal retorika? Dan apakah mendorong warga menjadi pekerja migran adalah bentuk pengakuan bahwa janji itu tak lagi realistis?
“Saya secara realistis mengatakan dalam debat kemarin, kami akan membuka lapangan kerja 500 ribu. Kenapa 500 ribu? Karena saat ini Jakarta ada kurang lebih 354 ribu pengangguran. Ada 52 ribu yang baru di-PHK sampai Oktober,” kata Pramono saat masih menjadi calon gubernur DKI saat audiensi dengan tokoh masyarakat Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2024. []