July 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Hal-Hal yang Menyebabkan Pengeluaran Menjadi Boros di Bulan Ramadhan

3 min read

JAKARTA – Hari ini, Sabtu (15/04/2023), umat Muslim di seluruh dunia tengah memasuki hari ke 24 bulan Ramadhan 1444 Hijriyah. Sepekan lagi, lebaran tiba. Siapa sangka? Dalam waktu hampir sebulan itu ternyata bisa mengakibatkan pemborosan.

Biasanya, masyarakat akan berpikir bahwa dengan puasa maka akan menekan pengeluaran selama 1 bulan karena jatah makan hanya dua kali dalam sehari. Namun pada kenyataannya, banyak di antara masyarakat yang justru malah lebih boros dibandingkan bulan-bulan biasa.

Hal ini kebanyakan dipicu oleh sejumlah faktor yang didasari oleh hawa nafsu. Apa saja faktor tersebut? Berikut ulasannya.

 

1.Terjebak godaan lapar mata

Masalah ini sepertinya sudah menjadi masalah umum di kalangan masyarakat Muslim. Setelah seharian menahan lapar dan haus, biasanya mereka akan mudah tergoda ketika melihat hidangan yang lezat atau tetesan minuman yang menyegarkan. Banyak di antara mereka yang saat ‘ngabuburit’ tidak segan-segan membeli banyak menu buka puasa karena dipandang lezat.

Sayangnya, seringkali banyak menu yang sudah terbeli tersebut justru tidak tersantap lantaran terlalu kenyang. Akhirnya, menu tersebut terlantar dan akhirnya basi. Uang yang digunakan pun akhirnya terbuang sia-sia.

Alangkah baiknya apabila membeli menu secukupnya saja. Untuk itu, perlu dibuat perencanaan sebelum membeli menu berbuka agar tidak semrawut oleh jebakan godaan lapar mata.

 

2.Tergiur promo Ramadhan

Biasanya, banyak pusat perbelanjaan yang menghadirkan promo dalam rangka menyambut Ramadhan dan lebaran. Hal ini biasanya menggoda masyarakat muslim untuk berbelanja sebab promo-promo tersebut begitu menggiurkan.

Terkadang, mereka tidak berpikir terlebih dahulu saat berbelanja. Begitu melihat barang promo, mereka langsung bergegas memburunya tanpa mempertimbangkan aspek kebutuhan dan pondasi keuangan. Akibatnya, alih-alih hemat justru malah menyebabkan pemborosan.

 

Memanfaatkan promo itu harus, namun alangkah baiknya tetap memilih dan memilahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas.

 

3.Buka puasa bersama (bukber)

Budaya bukber sudah menjadi sebuah keharusan di kalangan masyarakat Indonesia setiap memasuki bulan Ramadhan. Biasanya, berbagai tawaran bukber dari teman alumni, rekan kerja, hingga organisasi banyak berdatangan. Belum lagi bukber-bukber ‘kecil’ bersama teman-teman sepermainan.

Terkadang, beberapa orang tidak mampu untuk memilah ajakan-ajakan itu. Seringkali mereka menuruti ajakan tersebut tanpa memikirkan kondisi pribadi, atau karena khawatir mendapat sikap tak enak dari pihak yang mengajak. Akibatnya, banyak di antara ajakan tersebut dituruti dalam kondisi kekurangan uang.

Bukber itu sangat dianjurkan karena dapat menjalin tali silaturahim. Namun bila kondisi tidak memungkinkan, alangkah baiknya untuk mengurungkan niat tersebut. Karena pada dasarnya, menjalin tali silaturahim tidak melulu harus dengan tatap muka. Di samping itu, memaksakan diri ketika tak mampu sama dengan zolim kepada diri sendiri, loh!

 

4.Melumat habis seluruh uang THR

Seringkali uang THR dianggap sebagai uang hura-hura karena datangnya setahun sekali. Biasanya, uang ini dibelanjakan untuk membeli berbagai hal, misalnya pakaian baru. Hal ini disebabkan oleh mindset ‘semua harus baru saat lebaran’ yang sejak lama tertanam pada masyarakat muslim tanah air.

Hal inilah justru yang meningkatkan pemborosan, mengapa? Karena biasanya, baju baru yang dibeli tersebut sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Sementara baju yang lama masih berkondisi bagus dan sangat layak pakai.

Alangkah baiknya uang THR tersebut ditabung setengahnya untuk kebutuhan di masa depan, dan sisanya digunakan untuk belanja. Dengan catatan, belanjalah dengan hemat sesuai prioritas kebutuhan. Sesekali boleh membeli barang mahal, namun tidak setiap tahun juga, ya!

 

5.Kenaikan harga pokok

Faktor ini berbeda dengan 4 hal di atas. Hal ini merupakan kondisi yang memang rutin terjadi di bulan Ramadhan setiap tahunnya di luar kuasa kita. Untuk itu, gunakanlah tips-tips perencanaan keuangan yang baik agar tidak terpengaruh oleh kondisi ini.[]

Advertisement
Advertisement