December 4, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Hal Sepele yang Bisa Menghilangkan Pahala Puasa

3 min read

JAKARTA – Puasa tidak hanya sekedar kewajiban tidak makan dan minum, tapi juga mencegah dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa, seperti menjaga perkataan dan perbuatan, serta menjaga hawa nafsu. Lebih dari itu, puasa juga harus menjadi momentum untuk meninggalkan perbuatan maksiat.

Dalam menjalankan ibadah puasa selain harus memperhatikan keabsahannya secara fiqih, harus juga diperhatikan hal-hal yang dapat menghilangkan pahala puasa, agar puasa yang dikerjakan berkualitas.

Dilansir dari NU Online, Al-Imam Nawawi mengatakan dalam kitabnya Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab bahwa kesempurnaan dan keutamaan puasa hanya akan diperoleh dengan menjaga dari perkataan yang tidak berfaidah dan perkataan yang buruk, bukan oleh sebabnya puasa menjadi batal.

Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Artinya, “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak peduli dia telah meninggalkan makanan dan minumannya.”

Hadis yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai dan Ibnu Majah dalam Sunannya, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak—ia berkata: “Hadits ini shahih sesuai syarat keshahihan hadis menurut standar Imam Al-Bukhari”—. Hadis ini diriwayatkan juga dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Artinya, “Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan hausnya saja. Berapa banyak orang yang bangun malam, tidak mendapat pahala kecuali hanya bangun malamnya saja.”

Lantas, apa saja hal-hal yang berpotensi merusak bahkan menghilangkan pahala puasa? Berikut tiga hal yang dapat menggugurkan pahala puasa.

 

  1. Menggunjing

Menggunjing, adu domba, juga berbohong bisa membatalkan puasa sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis berikut:

Artinya: “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).

 

  1. Riya

Ketika seseorang berpuasa dengan tujuan ingin mendapat pujian dari orang lain atau merasa ibadah puasa yang dilakukannya lebih baik dari puasa yang dilakukan orang lain.  Selain bisa menggugurkan pahala puasa, sifat riya juga tergolong dalam perbuatan syirik. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa namun ia riya, maka dia telah berbuat syirik.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Thabrani).

 

  1. Berbuka dengan makanan haram

Berbuka puasa dengan sesuatu yang haram dapat menjadi penyebab gugurnya pahala puasa. Adapun makanan haram seperti makanan hasil curian atau sesuatu yang dihukumi najis dalam Islam.

Selain menghilangkan pahala puasa, mengonsumsi makanan haram juga bisa membuat orang menjadi malas beribadah sehingga akan sangat mudah meninggalkannya (Habib Zain bin Smith, al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah, h. 587).

Sementara itu, dilansir dari Liputan6.com, perbuatan yang dapat mengurangi bahkan menghapus pahala puasa adalah:

 

  1. Berdusta atau Berbohong

Terdapat beberapa tindakan yang dapat mengurangi pahala puasa. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari-Muslim).

 

  1. Memaki atau berbicara kasar

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Puasa itu bukanlah sekedar menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia. Jika ada seseorang yang mengolok-olok atau bertindak kasar pada dirinya, maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari).

 

  1. Perbuatan keji dan mungkar

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185, “Puasa itu diwajibkan bagimu sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa.” Jika seorang muslim melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka ia justru meninggalkan takwa, sehingga hal ini dapat mengurangi pahala puasanya.

 

  1. Makan minum dengan sengaja

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang sengaja memakan atau minum pada siang hari di bulan Ramadan, padahal ia mengetahui bahwa ia sedang berpuasa, maka ia harus mengganti puasanya dengan berpuasa dua bulan berturut-turut.” (HR. Bukhari-Muslim)

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Allah tidak akan menerima puasa seseorang yang minum khamr (minuman keras), walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

  1. Berbuat zalim

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada gunanya puasa bagi orang yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan dusta, serta tidak meninggalkan perbuatan zalim.” (HR. Bukhari).

 

  1. Tidak menjaga pandangan mata

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa berpuasa untuk Allah dan memelihara pandangan matanya, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

  1. Memutuskan silaturahmi

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak diterima amal kecuali dengan diikuti oleh hubungan baik di antara kalian.” (HR. Bukhari).

 

  1. Tidak memperbaiki hubungan

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang mempunyai perselisihan dengan saudaranya, maka janganlah ia berpuasa, karena Allah tidak memperhatikan puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

  1. Tidak salat

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak diterima puasa orang yang tidak mengerjakan salat.” (HR. Ahmad).

 

  1. Ghibah

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ada 5 perkara yang membatalkan pahala orang yang berpuasa, yaitu (1) berdusta; (2) berghibah; (3) mengadu domba; (4) bersumpah palsu; (5) memandang dengan syahwat,” (H.R. Dailami). []

Advertisement
Advertisement