April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Hanya Diri Sendiri yang Mampu Menyembuhkan Luka Diri Saat Terpuruk

3 min read

ApakabarOnline.com – Apakah anda pernah atau selalu merasa ada sesuatu dalam hidup yang kini berubah? Hidup terasa datar dan membosankan. Situasi tak lagi mendukung anda, begitu juga lingkungan sekitar. Masalah yang anda hadapi ternyata meruntuhkan semangat yang dulunya membara. Atau mungkin apa yang selama ini anda harapkan tak lagi sejalan dengan perasaan yang ­­mulai lelah.

Mungkin kita semua pernah berada dalam posisi tersebut. Bukan hal yang mudah memang dalam melewati masa-masa tersebut. Tapi, percayalah bahwa sebetulnya diri kita sendiri adalah penyembuh terbaik saat merasa sedang terpuruk.

 

Kita Punya Kekuatan untuk Menyembuhkan Luka Batin

Saat terjatuh dan mengalami luka, secara tidak langsung tubuh akan merespon dan menyembuhkan luka tersebut. Perlahan kita akan menyadari jika perlahan luka itu mulai sembuh padahal kita tidak pernah menyuruh otak kita untuk menyembuhkannya. Hal tersebut terjadi secara naluriah.

Sebetulnya hal itu dapat dilakukan untuk menyembuhkan luka batin, hanya saja dengan cara yang terbalik. Jika luka di tubuh akan sembuh sendirinya tanpa kita minta, maka untuk menyembuhkan luka batin kita harus sadar betul bahwa luka itu memang “ada” dan percaya bahwa kita bisa menyembuhkannya

Mencoba untuk jujur terhadap diri sendiri merupakan hal yang kadang jauh lebih sulit untuk dilakukan. Saat masalah membentur hidup anda, anda dapat berkata “Tidak apa-apa” atau “Semuanya akan baik-baik saja” untuk memberikan sugesti yang positif. Namun coba tanyakan pada diri sendiri, apakah anda sedang mencoba untuk memberikan sugesti yang positif atau justru sedang membohongi perasaanmu sendiri?

Pada titik ini jujurlah pada perasaan anda, tanyakan pada hati anda apa yang anda rasakan. Apa anda kecewa? Apa anda marah? Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, karena itu adalah perasaan anda, milik anda.

Ambilah waktu sejenak untuk Me Time. Berdialog dengan diri sendiri. Hal ini bisa dilakukan untuk memberikan jeda pada tubuh untuk beristirahat sejenak. Menerapkan mindfulness dengan meditasi juga bisa menjadi salah satu alternatif penyembuhan luka batin.

 

Pahami Gap antara Harapan dan Realita

Banyak yang kita harapkan di dunia ini, namun tak selamanya kehidupan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Gap antara ekspektasi dengan realita kehidupan tentu akan selalu ada. Setelah anda jujur dengan perasaan anda, mulai renungkan akar masalah yang selama ini membelenggu anda.

Apa yang selama ini anda harapkan dan bagaimana kenyataan yang kamu hadapi sekarang. Terus berporos pada ekspektasimu tentu akan membuat  anda semakin lelah dan menentang kenyataan

 

Coba untuk Menerima dan Belajar Sesuatu dari Itu

Kehidupan akan selalu mengajarkan kita sesuatu. Dan terkadang kehidupan bukan hanya mengajarkan kita untuk menghadapi dan menjadi kuat, tapi menerima dan belajar dari hal buruk yang menimpa kita. Tidak mudah tentunya ketika kita masih mengharapkan sesuatu namun kenyataan justru berkata sebaliknya. Namun, dengan menerima tak akan sedikit pun menjadikan anda  pribadi yang lemah atau menyerah terhadap keadaan. Justru dari situlah sebetulnya anda dibentuk menjadi lebih kuat.

Begitulah kehidupan berjalan. Hal baik dan hal buruk adalah sebuah rotasi yang tak bisa lepas dari kehidupan kita. Namun hal buruk datang bukan untuk menghadang kita, tapi untuk membentuk kita menjadi lebih baik. Kedua hal tersebut bisa menjadi bentuk yang berbeda tergantung dari sudut pandang mana yang ingin kita lihat. [Asa]

Advertisement
Advertisement