April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Hari Tanpa Bayangan, Fenomena Alam yang Sekarang Melintas Diatas Pulau Jawa

2 min read

JAKARTA – Sejumlah wilayah di Pulau Jawa mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan. Fenomena ini terjadi selama seminggu, mulai 8–14 Oktober 2021.

Pada hari ini (11/10/2021), giliran wilayah Bandung, Semarang, hingga Surabaya yang akan mengalami fenomena alam tersebut.

Fenomena Hari Tanpa Bayangan adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

“Fenomena ini terjadi karena sumbu rotasi Bumi yang miring 66,6 derajat terhadap ekliptika,” ulas Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa LAPAN-BRIN, Andi Pangerang dikutip dari situs LAPAN-BRIN, Senin (11/10/2021).

Dia sampaikan, untuk hari ini fenomena ini diperkirakan mulai dari jam 11.00 WIB. Terjadi di Kepulauan Kangean lalu ke arah Barat di Pulau Madura. Selanjutnya mulai dari timur Pulau Jawa di Surabaya, Lamongan, Bojonegoro mulai 11.15 WIB.

Kemudian, ke Jawa Tengah mulai Purwodadi 11.23 WIB dan di Semarang dua menit kemudian.

Selanjutnya di Jawa Barat, di Bandung sekira 1.36 WIB, Sukabumi dan Pelabuhan Ratu pada 11.40 WIB.

Andi menjelaskan, masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan di sejumlah wilayah, disarankan untuk melakukan beberapa langkah.

Di antaranya menyiapkan benda tegak seperti tongkat, spidol atau benda lain yang dapat berposisi tegak berdiri dan diletakkan di permukaan yang rata. Langkah ini dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

“Jika sudah, masyarakat dapat mengabadikan fenomena itu menggunakan penangkap gambar seperti kamera, sebagai bukti kalau pada momentum itu bayangan pada benda peraga benar-benar tidak ada,” kata Andi.

Adapun dampak dari fenomena ini, jelas Andi, adalah tidak ada bayangan yang terbentuk dari benda tegak tak berongga (seperti tongkat, tiang, dan sebagainya) ketika tengah hari. Oleh karenanya, fenomena ini disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan.

Selain itu, saat tengah hari, ketika sinar Matahari datang tegak lurus permukaan Bumi, intensitas radiasi Matahari akan maksimum. Jadi, ketika tutupan awan sangat minim, suhu permukaan Bumi saat siang hari akan maksimum.

“Hal ini tidak berlaku saat tutupan awan cukup besar sehingga suhu permukaan Bumi cenderung menurun, meskipun hawa gerah tetap dapat dirasakan akibat berkurangnya kelembapan,” papar dia.

Andi mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mengkondisikan tubuh agar selalu terhidrasi dengan baik. Selain itu, menggunakan alat pelindung seperti tabir surya, payung, topi ataupun alat pelindung lainnya saat mengecek hilangnya bayangan.

Selain beberapa daerah tadi, sejumlah daerah lain di Pulau Jawa akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan hingga 14 Oktober 2021.

Pada 12 Oktober mulai pukul 11.00 WIB mulai dari Jawa Timur antara lain Madiun, Nganjuk, Jombang, dan Pasuruan.

Lalu bergerak ke arah barat di beberapa daerah Jawa Tengah, yakni Majenang, Purbalingga, Wonosob, Magelang, dan Surakarta. Lalu ke beberapa daerah di Jawa Barat yakni Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar.

Esok harinya, kembali terjadi di beberapa daerah di Pulau Jawa mulai pukul 11.00 WIB. []

Advertisement
Advertisement