Hendak Jemput Orang Tua yang Baru Pulang dari Hong Kong, Seorang Anak Pekerja Migran Menjadi Korban Setrum Paksa Diatas Bus
HONG KONG – Sebuah peristiwa sadis dan biadab berkaitan dengan kejahatan seksual kembali terjadi dan menimpa seorang remaja putri berusia 16 tahun pada Minggu (07/08/2022) malam kemarin.
Remaja putri berinisial SK tersebut saat kejadian naas menimpa dirinya sedang menumpang bus eksekutif yang hendak mengantarkannya ke sebuah Bandara guna menjemput kedatangan ayahanda tercinta yang selama bertahun-tahun lamanya menjadi pekerja migran di Hong Kong dan tidak bisa pulang lantaran situasi pandemi.
Namun naas, bus berlabel Eagle Paribahan yang dia tumpangi bersama 24 penumpang lainnya tiba-tiba disatroni perampok di tengah perjalanan.
Dinukil ApakabarOnline dari The Chittagong Daily, bus Eagle Paribahan tersebut menempuh perjalanan dari Kushtia sekitar pukul 21:00 malam waktu setempat menuju kota Chittagong Bangladesh dimana terdapat Bandara Internasional yang sedianya akan menjadi tujuan landing pesawat yang ditumpangi ayah SK.
Namun naas, beberapa jam setelah bus berjalan, gerombolan perampok yang sebagian menyamar sebagai penumpang mulai menjalankan aksinya.
Gerombolan perampok naik bus sekitar pukul 23.00 malam pada hari Minggu setelah melanjutkan perjalanannya usai singgah di sebuah hotel di distrik Sirajganj. Sekitar 5-10 menit kemudian, empat perampok lainnya naik ke bus.
“Sekitar pukul 00.00 pagi pada hari Rabu ketika bus melewati Jalan Raya Dhaka-Tangail yang sibuk di daerah Natiapara, para perampok mengeluarkan senjata, membajak bus dan memaksa pengemudi untuk mengemudi ke arah Madhupur,” kata pihak kepolisian.
Di bentangan terpencil, geng bersenjata itu merampok uang tunai, perhiasan dan ponsel milik para penumpang.
“Para perampok kemudian menutup mata penumpang dan memerkosa penumpang gadis (SK) di atas bus,” katanya lagi.
Cobaan itu berlanjut selama lebih dari tiga jam sampai akhirnya tujuh penjahat memaksa para penumpang untuk turun dari bus dan menaiki kendaraan berat menuju Masjid Jami di Raktipara, di mana para korban ditinggal kabur.
Akibat insiden tersebut, bus mengalami hilang kendali dan terjerumus ke parit tepi jalan raya. Bus berhenti dalam kondisi miring dengan roda bagian kiri depan dan belakang jerterembab.
“Wanita korban (pemerkosaan) dirawat di Rumah Sakit Umum Tangail, dan tes medis awalnya menunjukkan bukti pemerkosaan,” ucap seorang pejabat polisi.
Batalyon Aksi Cepat (RAB) Kepolisian Bangladesh telah menangkap 10 orang sehubungan dengan kasus tersebut. Anggota pasukan elite menangkap mereka termasuk dalang perampokan; Ratan Hossain, yang beraksi di berbagai wilayah di Dhaka, Gazipur dan Sirajganj. []