Hukumnya Sunnah, Lakukan Hal Berikut Ini Saat Kamu Sedang Sakit
JAKARTA – Kadang kita ditakdirkan untuk sakit. Pasti ada alasan serta hikmah di balik sakit yang kita alami. Sakit merupakan ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melihat siapa di antara hamba-Nya yang benar-benar berada dalam keimanan dan kesabaran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS Al Anbiya: 35).
Sebaiknya kita menerima dengan ikhlas dan sabar apa yang dikaruniakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, termasuk ketik diberikan penyakit. Ada sunah ketika kita sakit, sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.
Dikutip dari Okezone.com, dikisahkan ketika ada seorang sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang sakit fisiknya, kemudian ia mengadu kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, mohon berdoa mintakan supaya saya disembuhkan.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Berdoa bagus, tapi kemudian pergilah ke dokter.”
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga mengajarkan doa yang dapat dibaca oleh mereka yang merasakan nyeri sambil memegang bagian pada tubuhnya yang dirasa sakit itu.
Berikut ini doa yang dianjurkan berdasarkan riwayat Imam An-Nawawi, dikutip dari hadis riwayat Imam Muslim:
“Diriwayatkan kepada kami dalam Shahih Muslim rahimahullah, dari Utsman bin Abil Ash Radhiyallahu anhu bahwa ia mengadu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam perihal penyakit yang dirasakan pada tubuhnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam lalu mengatakan kepadanya: Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang dirasa sakit. Bacalah tiga kali: Bismillah. Lalu bacalah tujuh kali: A’udzu billahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru (Aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari keburukan apa yang kurasakan dan kukhawatirkan).” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, (Damaskus: Darul Mallah, 1971M/1391H), halaman 113–114).
Setelah berdoa memohon kesembuhan, disunahkan pergi ke dokter yang memiliki keahlian tertentu sesuai penyakit yang diderita. Langkah ini dilakukan agar mendapatkan obat yang mujarab atau obat yang telah diuji klinis dan terbukti bisa memberikan dampak baik kepada yang mengonsumsinya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda bahwa tidaklah Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan penyakit kecuali ada obatnya:
“Tidaklah Allah Ta’ala menurukan suatu penyakit, kecuali Allah Ta’ala juga menurunkan obatnya.” (HR Bukhari).
Mengutip Muslim.or.id, di antara nama-nama Allah (asmaul husna) adalah Asy Syaafii. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah meminta perlindungan kepada Allah untuk anggota keluarganya. Beliau mengusap dengan tangan kanannya dan berdoa:
“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia kesembuhan, Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain” (HR Bukhari 535 dan Muslim 2191).
Dalam hadis yang lain dari Abdul Aziz bin Shahib, beliau mengatakan: Aku dan Tsabit datang menemui Anas bin Malik, kemudian Tsabit berkata: “Wahai Abu Hamzah (kunyah dari Anas bin Malik), aku tersengat binatang. Anas mengatakan: “Maukah kamu saya bacakan ruqyah dengan ruqyah yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Tsabit berkata: “Tentu”. Kemudian Anas bin Malik membaca doa:
“Ya Allah, Rabb manusia Yang Menghilangkan Kesusahan, berilah kesembuhan, Engkaulah Zat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada yang mampu menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain” (HR Bukhari 541).
Makna dari asmaul husna Asy Syaafii adalah zat yang mampu memberikan kesembuhan, baik kesembuhan penyakit hati maupun penyakit jasmani. Kesembuhan hati dari penyakit syubhat, keragu-raguan, hasad, serta penyakit-penyakit hati lainnya, dan juga kesembuhan jasmani dari penyakit-penyakit badan.
Tidak ada yang mampu memberikan kesembuhan dari penyakit-penyakit tersebut selain Allah Ta’ala. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan yang berasal dari-Nya. Tidak ada yang mampu menyembuhkan kecuali Dia. Hal ini seperti dikatakan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam dalam Al-Qur’an:
“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80).
Maksudnya, Allah semata yang memberikan kesembuhan, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam memberikan kesembuhan. Oleh karena itu wajib bagi hamba memiliki keyakinan yang mantap bahwasanya tidak ada yang mampu menyembuhkan kecuali Allah. []