Inspiratif, Pemkot Cirebon Membuka Kran Ekspor Produk UMKM Melalui Jaringan Pekerja Migran
JAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, mengadakan forum pelatihan untuk membekali ratusan pelaku UMKM di daerahnya terkait mekanisme ekspor dengan memanfaatkan jaringan pekerja migran asal Indonesia, sehingga produk mereka dapat dipasarkan ke luar negeri.
“Mereka (pelaku UMKM) diberikan pelatihan pemanfaatan digitalisasi dan diberikan edukasi tentang cara ekspor. Target sasaran dalam program ini sekitar 15 ribu UMKM di Cirebon dan sekitarnya,” kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Kamis (07/12/2023).
Iing menjelaskan program itu dilaksanakan selama 7-8 Desember 2023 di Kantor DKUKMPP Kota Cirebon, dengan menghadirkan pembicara dari Perkumpulan Tenaga Kerja Purna dan Keluarga (Pertakina) serta narasumber kredibel lainnya.
Dalam program tersebut, para pelaku UMKM dilatih untuk mengembangkan sistem pemasaran terpadu serta peningkatan efisiensi operasional usaha agar bisnis yang dirintis dapat tumbuh berkelanjutan.
Dia menyebut target besar dalam program itu yakni membuka akses untuk pelaku usaha dalam melakukan ekspansi pasar. Apalagi Pertakina memiliki jejaring 9 juta pekerja migran asal Indonesia yang ditempatkan di sejumlah negara.
“Kolaborasi Strive Indonesia, Pertakina dan Pemkot Cirebon bisa membawa dan menciptakan ekosistem UMKM yang terintegrasi secara global,” ujar Iing.
Menurutnya, pelaku UMKM asal Cirebon dan sekitarnya memiliki kapasitas untuk memperluas jaringan pasar hingga ke tingkat global. Namun konsep ekspor yang dilakukan itu cukup berbeda dengan pengiriman barang pada umumnya.
“Konsep ekspor UMKM itu tidak seperti ekspor umumnya. Tapi memanfaatkan akses keluarga-keluarga dan teman-teman pekerja migran di luar negeri yang jumlahnya cukup banyak. Ini potensi pasar yang sangat terbuka lebar,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan dalam kegiatan ini pihaknya memfokuskan untuk menggaet pelaku UMKM di bidang kuliner, fesyen, kerajinan bukan mebel serta produk di kawasan wisata.
Dia pun berharap melalui program ini, banyak pelaku UMKM di daerahnya yang terfasilitiasi untuk memasarkan produk ke luar negeri.
“Program pendampingan UMKM ini untuk menuju akses digital, akses kapital, ekosistem usaha dan penguatan ke dalam akses pasar global,” tutupnya. []