April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Inspiratif, Presiden Termiskin di Dunia Ini Benar-Benar Kerja

2 min read

Tidak semua orang mau hidup dalam kesederhanaan, apa lagi bagi orang yang memiliki pangkat tertinggi dalam suatu negara.

Namun, kisah Jose Mujica berbeda, menjabat sebagai pemimpin negara tak membuatnya hidup glamour dan tetap menikmati hidup dalam kesederhanaan.

Jose Mujica adalah Presiden Uruguay dari tahun 2010 hingga tahun 2015, ia terkenal karena kesederhanaannya, hingga dijuluki presiden termiskin di dunia.

Di negara yang terletak di benua Amerika bagian selatan ini, Uruguay tumbuh dan berkembang bak mercusuar. Prestasi dunia di bidang olahraga, bidang seni dan perdagangan tak lagi diragukan.

Tingkat kesejahteraan rata-rata rakyatnyapun terbilang cukup sandang pangan untuk hidup berkemajuan.

Bukan pencitraan, sebab di negara yang warganya sudah se-melek Uruguay, sudah barang tentu, tidak ada toleransi bagi aksi pencitraan semata.

Yang paling terkenal dari Jose Mujica adalah, tindakannya menyumbangkan 90% gajinya dari 12.000 dolar AS (sekitar Rp179 juta) setiap bulan untuk membantu orang miskin dan pengusaha kecil.

Memegang gelar tertinggi di negara tersebut, Mujica dan istrinya hidup sederhana dan rendah hati di banding pemimpin dunia lainnya.

Tempat tinggalnya yang sederhana, juga hanya dijaga oleh dua petugas polisi dan seekor anjing kecil.

Gedung kepresidenan yang indah dan glamour, yang dulunya adalah kediaman resmi Presiden Uruguay justru disulap menjadi museum.

Pasalnya, Mujica memilih tinggal di rumah kecilnya dan menghormati presiden-presiden sebelumnya.

Meski demikian, Mujica acab kali dikritik karena kurangnya perhatian atas penampilannya dan posturnya.

Banyak pula yang menganggapnya tak layak menjadi pemimpin negara, namun Mujica sebenarnya bukanlah orang yang beruntung di pemilihan.

Ia ternyata adalah seorang pejuang Tupamaros, sebuah partai di Uruguay.

Selama di Tupamaros, Mujica telah merampok bank-bank, klub-klub senjata dan bisnis lain yang terlibat dalam menggelapkan dana publik.

Mujica dipenjara dua kali, dalam 14 tahun dan ditembak 6 kali dalam upaya penangkapan tetapi itu tidak menyurutkan perjuangnnya.

Mujica terus memerangi korupsi di kantornya hingga menjadi Presiden Uruguay.

Baginya, yang paling penting adalah orang-orang dan kesejahteraan negara adalah satu-satunya perhatiannya.

Dia tahu bahwa kekuasaan dan uang hanya akan mendorong seseorang untuk menjadi korup jika itu menjadi satu-satunya tujuan.

Dalam sebuah kutipan ia mengatakan, “Kekuasaan tidak mengubah seseorang; itu hanya menunjukkan diri sejati seseorang.”

Mujica telah benar-benar membuktikan bahwa kepentingan terbaiknya adalah orang-orang dari negaranya. []

This slideshow requires JavaScript.

Advertisement
Advertisement