Jangan Disepelekan, Deretan Penyakit Ini Masuk Gangguan Mental
JAKARTA – Beberapa penyakit mungkin dianggap biasa, seperti cemas mendadak, tiba-tiba menjadi sering panik, dan sebagainya. Anda bisa memeriksakan diri ke dokter karena terdapat banyak jenis gangguan mental yang mempunyai ciri serta metode pengobatan yang berbeda.
Gangguan mental merupakan sebuah kondisi yang nyata dan bisa dialami oleh siapa saja. Terdapat macam-macam penyakit mental yang memiliki gejala yang bermacam-macam. Ada baiknya segera mencari bantuan profesional, baik dari dokter, psikolog, maupun psikiater.
Jika mengetahui ada orang terdekat mengalami kondisi ini, berilah dukungan yang tepat. Hindari memberikan penilaian buruk atau menghakimi penderita penyakit mental dengan kata-kata negatif.
Beberapa di antaranya hanya memerlukan terapi percakapan saja, dan beberapa di antaranya memerlukan konsumsi obat berkala hingga terapi berkepanjangan.
Tiap jenis gangguan mental sendiri mempunyai berbagai macam faktor penyebabnya, baik karena trauma masa lalu hingga warisan genetik.
Untuk mengenalnya lebih jauh, simak berbagai jenis gangguan yang sering terjadi, seperti dilansir dari Ekahospital.com dan bunda.co.id:
- Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Jenis gangguan mental ini membuat penderitanya harus melakukan kegiatan berulang. Jika tidak maka penderita akan menderita kecemasan hebat. Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja, baik dewasa, remaja, hingga anak-anak.
- Gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal dan sulit untuk diubah. Penderita gangguan ini kesulitan untuk memahami situasi dan orang lain, sehingga seringkali tidak dapat berbaur dengan lingkungan sosialnya.
- Gangguan kecemasan
Keluhan pertama yang dialami adalah rasa cemas berlebihan, dimana penderitanya merasa khawatir dan ketakutan secara terus-menerus. Kondisi ini bisa terjadi kepada siapa saja, terutama bagi wanita di atas usia 30 tahun.
- Gangguan mood
Jenis gangguan mental selanjutnya berhubungan dengan suasana hati, terkadang pasien bisa mengalami kebahagian atau kesedihan berlebih di luar batas normal. Sebenarnya, mood swing seperti ini sering dialami banyak orang. Namun bila dibiarkan saja dapat sangat mengganggu aktivitas, hingga menyakiti diri sendiri dan orang lain.
- Gangguan psikotik
Penyakit mental ini melibatkan kesadaran yang terganggu. Gejala yang paling sering muncul adalah halusinasi dan delusi. Seseorang bisa seolah-olah melihat objek, suara, atau orang lain yang padahal itu sama sekali tidak ada.
- Skizofrenia
Gangguan skizofrenia termasuk ke dalam gangguan psikotik yang membuat orang seperti melihat atau merasakan sesuatu. Saat mengidap gangguan skizofrenia, seseorang sulit membedakan mana kehidupan yang nyata dan mimpi.
- Gangguan makan
Gangguan makan termasuk ke dalam salah satu penyakit mental karena berurusan dengan psikologi dari seseorang. Orang yang mengalami gangguan ini bisa merasa harus atau tidak harus mengonsumsi sebuah makanan.
Gangguan makan bisa membuat orang bisa mengonsumsi makanan dalam porsi yang banyak hingga menjadi kelebihan berat badan. Bisa juga menjadi enggan makan hingga memuntahkan kembali makanan yang sudah dimasukkan.
- Gangguan stres pascatrauma
Post-traumatic stress disorder (PTSD) merupakan gangguan pada seseorang yang membuatnya sangat tertekan sehingga takut pada sesuatu, termasuk aktivitas, tempat, atau bencana yang pernah dialami. Ketakutan ini akan muncul sewaktu-waktu dan mengganggu para penderitanya biarpun kejadian tersebut sudah terjadi sangat lama.
- Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Kondisi ini membuat seseorang sulit fokus, impulsive, dan hiperaktif. Tidak jarang gangguan ini mempengaruhi aktivitas harian. Penyebab ADHD sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, banyak pendapat yang menyebutkan bahwa gangguan ini diturunkan oleh faktor genetik.
- Anxiety disorder
Mengutip Siloamhospitals.com, anxiety disorder adalah gangguan suasana perasaan seperti depresi, sering ada bersamaan dengan depresi, dan bila tidak segera diatasi maka berpotensi memburuk seiring berjalannya waktu.
Jika tidak ditangani dengan baik, anxiety disorder dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hubungan pengidap dengan orang-orang terdekat, bahkan dengan pasangan dan anak-anaknya sendiri.
Penyebab anxiety disorder
Hingga kini belum ada yang secara pasti berhasil menjelaskan penyebab anxiety disorder. Namun, secara umum ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam peningkatan risiko gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah faktor genetik, faktor biologis (senyawa kimia dalam otak), lingkungan, dan stres.
- Depresi
Depresi berbeda dengan perubahan suasana hati yang terjadi biasanya. Gangguan depresi memiliki episode yang berlangsung lebih panjang. Mereka yang mengalaminya selalu merasa sedih, cemas, tidak bernilai, dan cenderung mau mengakhiri hidupnya.
- Factitious
Penderita gangguan factitious membuat penderitanya bisa bertindak seolah-olah memiliki gangguan mental. Kondisi ini juga sering disebut sebagai gangguan mental buatan. Tidak jarang penderitanya menyakiti dirinya sendiri atau melakukan sebuah terapi pengobatan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. []