November 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Jangan Memaksakan Diri Berangkat Menjadi PMI Jika Belum Siap

2 min read

JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berpesan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) bahwa sebelum berangkat ke negara tujuan tempat bekerja, harus sudah mempersiapkan diri dengan kompetensi yang memadai.

Agar para PMI mendapat perlindungan dan jaminan sosial,  maka PMI harus mengikuti prosedur legal.

Menurut Ida, calon pekerja migran harus memenuhi tiga syarat, yaitu memiliki kompetensi, memiliki kemampuan bahasa dan budaya negara setempat dan mengikuti prosedur resmi yang legal.

“Jangan berangkat sebelum siap,” tegas Ida dalam siaran pers di Jakarta, Jumat 13 Desember 2019.

Hal itu disampaikan Ida Fauziyah saat berdialog interaktif dengan para PMI di shelter KBRI Kuala Lumpur. Pada kesempatan tersebut, Ida mendengarkan keluhan para PMI.

Mereka mengalami beberapa masalah seperti gaji yang tidak dibayar oleh majikan, mengalami pelecehan seksual, kekerasan, dan lain lain.

Menanggapi persoalan tersebut, Ida berkomitmen untuk memperkuat perlindungan terhadap PMI.

“Pemerintah akan terus berusaha memperkuat perlindungan terhadap PMI”, tandasnya.

Dalam kunjungannya tersebut, Menaker juga menyapa PMI yg sedang beraktivitas di dapur shelter KBRI Kuala Lumpur. Ida Fauziyah juga sempat menyicipi masakan yg dibuat oleh ibu-ibu PMI tersebut.

Menurut data, sepanjang 2014 – Maret 2019, kuantitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai 1,55 juta pekerja. Khusus selama triwulan pertama 2019, populasinya mencapai 64.062 orang terdiri dari 19.597 (31%) pekerja laki-laki dan 44.465 (70%) pekerja perempuan.

Realisasi jumlah PMI Januari – Maret tahun ini turun 3,07% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 66.090 pekerja.

Informasi itu berasal dari data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BN2PTKI). Dari sumber yang sama diketahui, penempatan PMI sepanjang 2018 meningkat 7,89% secara year on year menjadi 283.640 ribu pekerja. Jumlah ini terdiri dari 84.665 (30%) pekerja laki-laki dan 198.975 (70%) pekerja perempuan. []

Advertisement
Advertisement