Jelang Lebaran, Belanja Orang Indonesia Meningkat Signifikan
JAKARTA – Belanja orang Indonesia meningkat memasuki Ramadan dan diperkirakan semakin terakselerasi menjelang Lebaran. Ini terbukti dari Mandiri Spending Index (MSI) yang menunjukkan indeks nilai belanja pada akhir Maret sebesar 136,4 poin yang berada pada tren kenaikan.
“Tren kenaikan belanja berlangsung sejak akhir Februari dan mengalami akselerasi seiring dimulainya bulan Ramadan di akhir Maret,” kata Kepala Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono dalam keterangannya, Rabu (12/04/2023).
Teguh menyebut, kenaikan pada belanja di awal Ramadan sesuai dengan pola yang terjadi tiap tahun. Tingkat belanja rata-rata tumbuh 4% menjelang Ramadan tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, pertumbuhannya melambat jika dibandingkan Ramadan dua tahun sebelumnya.
Pada tahun lalu, tingkat belanja di awal Ramadan tumbuh rata-rata 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Bila dibandingkan Ramadan 2021 tercatat rata-rata tumbuh 84%. Meski demikian, perlu dicatat pula bahwa pada 2020 Ramadan bertepatan dengan bulan-bulan awal pandemi yang membatasi mobilitas masyarakat.
Jenis barang yang meningkat signifikan pada awal Ramadan kali ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni kelompok non durable goods atau barang tidak tahan lama.
Teguh menyebut, belanja masyarakat di supermarket, restoran, department store, atau barang-barang terkait fesyen cenderung meningkat signifikan di sepanjang bulan lalu. Selain barang-barang konsumsi, belanja terkait mobilitas juga meningkat, baik dalam tren jangka pendek maupun jangka menengah di tengah persiapan mudik lebaran.
“Seiring dengan perkiraan aktivitas mudik akan lebih masif di tahun ini, belanja masyarakat diperkirakan meningkat signifikan menjelang lebaran,” kata Teguh.
Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memperkirakan, pergerakan masyarakat mencapai 123,8 juta orang pada masa mudik lebaran 2023.
Jumlah ini meningkat 14,2% jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang. Namun, Teguh juga memberikan catatan pentingnya mengelola inflasi.
Hal ini karena kenaikan harga-harga pada awal tahun ini menjadi biang kerok secara umum belanja masyarakat Indonesia pada tiga bulan pertama tahun ini relatif tertahan. Beberapa daerah bahkan menunjukkan penurunan volume belanja. []