December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Jenggirat Tangi, Tanpa Melalui Surabaya, Kini Produk Lokal Bumi Banyuwangi Bisa Diekspor ke Hong Kong Langsung dari Bandara Blimbingsari

3 min read

BANYUWANGI – Fasilitas penunjang perekonomian di Banyuwangi kini semakin lengkap. Yang terbaru, Bandara Banyuwangi telah bisa melayani ekspor langsung ke negara tujuan (direct export cargo).

“Terima kasih PT Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Banyuwangi. Semoga layanan kargo ekspor ini mampu meningkatkan kinerja ekspor Banyuwangi, serta memangkas waktu dan biaya pengiriman barang bagi eksportir. Kalau dulu kirim lewat Surabaya, kini bisa langsung dari Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat melepas ekspor perdana produk kelautan, Kamis (18/03/2021).

Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk melepas ekspor 1 ton produk kelautan asli Banyuwangi berupa koral (bunga karang) menuju Hongkong. Pelepasan juga dilakukan oleh Executive General Manager AP II Bandara Internasional Banyuwangi, Cin Asmoro.

Bupati Ipuk menyambut baik ekspor produk kelautan tersebut. Ipuk senang. di masa pandemi kinerja ekspor Banyuwangi tetap baik.

“Ini pertanda positif untuk kebangkitan ekonomi kita. Kemarin saya baru saja melepas ekspor produk reduktan pestisida Malaysia, hari ini kembali melepas ekspor ke Hongkong,” kata Ipuk

Ipuk berharap fasilitas kargo ekspor ini bisa  menarik para eksportir untuk berinvestasi di Banyuwangi. “Dengan fasilitas yang semakin mudah, semoga semakin banyak eksportir yang mau berinvestasi di sini,” kata Ipuk.

Executive General Manager AP II Bandara Internasional Banyuwangi, Cin Asmoro, mengatakan, ekspor perdana menggunakan kargo itu dilayani maskapai Garuda Indonesia dengan tujuan Banyuwangi – Jakarta (Bandara Soekarno Hatta) dan dilanjutkan ke Hongkong.

Cin mengatakan, ini merupakan pelepasan ekspor perdana di tahun 2021. Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah dilakukan beberapa kali melalui terminal kargo Bandara Internasional Banyuwangi.

“Kami memang sudah merintis ekspor kargo langsing sejak akhir 2020. Namun waktu itu jumlahnya masih sedikit, belum sampai satu ton seperti hari ini,” ujar Cin.

Kegiatan tersebut, menurut Cin, sebagai upaya untuk mendukung perekonomian daerah di masa pandemi. AP II membuka layanan ekspor kargo langsung guna mendorong kinerja ekspor di Banyuwangi.  Tentu semua berkat kolaborasi antara AP II bersama Pemkab Banyuwangi dan stakeholder CIQ (custom-immigration-quarantine).

“Kami berharap para eksportir yang berada di Banyuwangi dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk memudahkan kegiatan perdagangan mereka. Tentu ini bisa menghemat waktu dan biaya, ketimbang mereka harus mengirim komoditasnya melalui Bandara Juanda Surabaya atau Ngurah Rai di Bali,” kata Cin.

Station Manager PT Angkasa Pura Kargo Leni Satriana menambahkan, fasilitas kargo ekspor telah dibuka sejak November 2020. Hingga saat ini tercatat sudah ada 5 kali pengiriman ke luar negeri menuju Hongkong dan Taiwan, termasuk dengan pengiriman hari ini.

“Dari lima pengiriman tersebut semuanya adalah komoditas koral. Empat kali ke Hongkong dan pernah sekali ke Taiwan,” kata Leni.

Saat ini, terang Leni, kargo yang disiapkan berkapasitas hingga 3 ton. Kapasitas tersebut masih mencukupi untuk kegiatan ekspor di Banyuwangi.  “3 ton ini keseluruhan, bukan hanya dari satu maskapai. Ini masih cukup karena kita tidak ada penimbunan. Ketika barangnya sampai langsung kita siapkan pemeriksaan lalu diangkut ke maskapai,” tuturnya.

Fasilitas ini tentunya disambut baik oleh para eksportir daerah. Seperti Srikandi Aquarium dan CV Baruna Jaya yang hari ini mengirimkan produknya ke Hongkong.

“Alhamdulillah sekarang kalau mengirim barang lebih dekat di Bandara Banyuwangi. Kalau dulu lewat Bandara Ngurah Rai atau Juanda sehingga perjalanannya lebih lama dan memakan biaya. Sekarang lebih hemat dan cepat karena dekat tidak perlu ke luar kota,” kata Ucik Trisnamati, Manager CV Srikandi Aquarium. Kali ini, Ucik mengirim sebanyak 540 kilogram produk koral hasil budidayanya ke Hongkong.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gede Wita, Direktur CV Baruna Jaya. Dia mengaku dimudahkan dengan adanya layanan ekspor kargo ini.

“Sekarang lebih cepat dan mudah. Hemat pula, karena tetap di dalam kota Banyuwangi sehingga biaya operasionalnya bisa ditekan,” ujarnya. Tak beda jauh dengan Ucik, Gede Wita mengirimkan 500 kilogram produk koral hasil budidayanya juga ke Hongkong. []

Sumber Banyuwangi.go.id

Advertisement
Advertisement