Jumlah Anak yang Meninggal Akibat HIV/Aids Tembus 110 Ribu
JAKARTA – UNICEF melaporkan, setidaknya ada sekitar 110 ribu anak dan remaja usia 0-19 tahun yang meninggal karena AIDS pada tahun lalu. Menjelang Hari AIDS Internasional yang diperingati setiap 1 Desember, UNICEF merilis potret global terbarunya tentang anak dan HIV/AIDS.
Menurut UNICEF, sebanyak 310 ribu orang baru terinfeksi. Dengan demikian, jumlah kaum muda yang hidup dengan HIV menjadi 2,7 juta orang.
Sayangnya, progres tentang pencegahan dan pengobatan HIV untuk anak-anak, remaja dan ibu hamil dalam kurun waktu tiga tahun belakangan ini, tidak menunjukkan upaya yang signifikan.
“Kendati anak-anak tertinggal jauh dari orang dewasa dalam penanggulangan AIDS, stagnasi yang terlihat dalam tiga tahun terakhir belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga membuat begitu banyak kaum muda berisiko penyakit dan kematian,” kata Kepala Asosiasi HIV/AIDS UNICEF, Anurita Bains, seperti dikutip dari Antara, Selasa (29/11/2022).
Dalam kurun waktu tersebut, anak-anak gagal diperhatikan lantaran secara kolektif gagal menemukan dan menguji dan membawakan mereka pengobatan yang menyelamatkan nyawa.
“Hari berlalu tanpa progres, lebih dari 300 anak dan remaja kalah melawan AIDS yang mereka derita,” paparnya.
UNICEF menyebut, jika penyebab ketidaksetaraan tidak segera ditangani, upaya untuk mengakhiri AIDS pada kelompok anak-anak dan remaja akan selalu menjadi mimpi yang sulit diraih.
Akan tetapi, tren jangka panjang tetap menunjukkan positif dan infeksi baru HIV di kalangan anak berusia 0-14 tahun turun 52% selama periode 2010-2021. Infeksi baru HIV di kalangan remaja juga mengalami penurunan sebesar 40%.
Menurut UNICEF, meski jumlah total anak-anak yang hidup dengan HIV menurun, namun kesenjangan pengobatan antara anak-anak dan orang dewasa terus meningkat. []