March 19, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Jumlahnya Semakin Meningkat, Hong Kong dan Taiwan Menjadi Negara Tujuan Favorit Warga Jawa Tengah yang Bekerja ke Luar Negeri

2 min read
Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz (Foto Istimewa)

Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz (Foto Istimewa)

JAKARTA – Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jateng terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, sepanjang tahun 2024 tercatat 66.611 warga Jateng bekerja di luar negeri.  Angka ini naik sekitar 2.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 64.566 PMI.

Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz, mengatakan mayoritas PMI asal Jateng sebanyak 64.611 orang bekerja di kawasan Asia dan Afrika. Sementara itu, 1.866 PMI bekerja di Eropa dan Timur Tengah, serta 134 orang di Amerika.

“Peningkatan ini menunjukkan bahwa minat warga Jateng untuk bekerja di luar negeri masih tinggi,” ujar Aziz, Minggu (23/2/2025).

Aziz menjelaskan ada beberapa jalur resmi bagi warga yang ingin bekerja di luar negeri, seperti skema Government to Business (G2B), Business to Government (B2G), Government to Government (G2G), serta jalur mandiri. Namun, ia mengingatkan bahwa persiapan matang sangat diperlukan sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri.

“Bekal keterampilan, baik hard skill maupun soft skill, mental yang kuat, daya tahan, dan penguasaan bahasa asing menjadi faktor kunci kesuksesan PMI,” tambahnya.

 

Hong Kong dan Taiwan Jadi Favorit

Hong Kong dan Taiwan menjadi tujuan favorit bagi PMI asal Jateng, terutama di sektor pekerjaan rumah tangga.  Faktor utama yang membuat kedua negara ini diminati adalah adanya jaminan hari libur pada Sabtu dan Minggu.

“Banyak yang memilih Hong Kong dan Taiwan karena ada hari liburnya, selain itu sektor rumah tangga juga cukup diminati,” jelas Aziz.

Di sisi lain, PMI yang bekerja di sektor industri lebih banyak memilih Jepang dan Korea Selatan.  Aziz mengingatkan agar calon PMI berhati-hati dalam memilih agen penyalur tenaga kerja.

“Pastikan lembaga penyalur memiliki sertifikasi resmi dan job desk yang jelas.”

“PT penyalur harus memiliki pekerjaan yang sudah disahkan oleh KBRI di negara tujuan,” tegasnya.

Tren peningkatan jumlah PMI dikatakannya terus berlanjut. Hingga Februari 2025, sudah ada 5.596 warga Jateng yang berangkat ke luar negeri.  Dari jumlah tersebut, 209 orang bekerja di Asia-Afrika, lima orang di Amerika, dan sisanya tersebar di berbagai negara lainnya.

Aziz berharap meningkatnya jumlah PMI bisa berdampak positif bagi kesejahteraan warga Jateng.  Namun, ia juga mengingatkan agar para calon PMI tetap waspada dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat.

“Kami terus berupaya memberikan pembekalan dan pelatihan agar PMI bisa sukses dan terlindungi selama bekerja di luar negeri,” imbuhnya. []

Sumber Tribun Network

 

 

 

 

 

Advertisement
Advertisement