Kabar Baik, Hong Kong Membuka Peluang untuk Pekerja Migran Indonesia Bekerja di Sektor Teknologi dan Profesional

HONG KONG – Hong Kong mulai membuka pintu lebih lebar bagi talenta asing, termasuk dari Indonesia, untuk masuk ke sektor profesional dan berkeahlian tinggi. Langkah ini diharapkan bisa memperluas peluang pekerja Indonesia yang selama ini banyak terkonsentrasi di sektor domestik.
Deputy Director Hong Kong Talent Engage (HKTE) Anna Au mengatakan, pemerintah Hong Kong memiliki General Employment Policy yang memberi kesempatan kerja tidak hanya bagi lulusan universitas, tetapi juga bagi individu dengan keterampilan khusus.
“Melalui kebijakan ini, mereka yang belum menempuh pendidikan universitas tetapi memiliki keterampilan tertentu juga bisa memperoleh kesempatan kerja di Hong Kong. Saat ini, keterampilan yang sangat dibutuhkan adalah di bidang teknologi,” kata Anna Au dalam media briefing, sebagai rangkaian acara sebelum Belt and Road Summit 2025, di Hong Kong, Selasa (9/9/2025).
Anna menambahkan, peluang ini dapat dibuka lebih luas melalui kolaborasi dengan pemerintah maupun sektor swasta Indonesia.
“Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa membuka akses pembelajaran teknologi di Hong Kong, sehingga talenta dari Indonesia juga bisa ikut berkontribusi,” ujarnya.
Program HKTE Dorong Talenta Global
Hong Kong Talent Engage sendiri aktif mendorong pertukaran dan pengembangan talenta global. Sejumlah kegiatan besar telah digelar, antara lain Global Talent Summit Hong Kong (GTS) pada Mei 2024, Guangdong–Hong Kong–Macao Greater Bay Area (GBA) Talent Development Showcase di Malaysia pada April 2025, serta National High-calibre Talent Hub Symposium di Hong Kong pada Juni 2025.
Melalui kegiatan tersebut, Hong Kong menegaskan perannya sebagai hub internasional bagi talenta dan pintu gerbang menuju Tiongkok.
Bahkan, pada Maret 2026 mendatang dijadwalkan digelar Global Talent Summit Week, sebuah pekan khusus untuk memantapkan posisi Hong Kong sebagai pusat talenta global. Selain itu, HKTE juga memanfaatkan media sosial resmi seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn untuk menjangkau komunitas profesional.
Mereka telah menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan berbagai lembaga di Beijing, Shanghai, Guangdong, dan kota-kota lain di GBA untuk memperdalam kerja sama pertukaran talenta.
Dukungan untuk Talenta Asing
Tidak hanya menyediakan wadah promosi dan jaringan, HKTE juga memiliki platform daring dengan fitur matching tool yang memuat sekitar 5.000 lowongan kerja berkualitas setiap hari. Hingga kini, lebih dari 60.000 pertanyaan dan permintaan layanan telah ditangani. Sejumlah layanan pendukung lain juga disediakan, mulai dari informasi seputar peluang kerja, pendirian usaha, pendidikan anak, tempat tinggal, hingga kursus bahasa Kanton.
Program Talent Volunteer bahkan diluncurkan agar talenta asing dapat berkontribusi di masyarakat sekaligus membangun jejaring sosial di Hong Kong.
Dengan berbagai upaya ini, Hong Kong berharap semakin banyak tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, bisa bertransisi ke sektor profesional.
“Talenta global yang datang bukan hanya bekerja, tetapi juga diharapkan bisa benar-benar berintegrasi dengan masyarakat Hong Kong,” ujar Anna Au. []