Karena Seorang PMI Pinjam Uang di Rentenir, Majikan Ikut Kena Getahnya Hingga Lapor Polisi

JAKARTA – Seorang majikan bermarga Chan yang berprofesi sebagai seorang akuntan publik direpotkan dengan ulah para penagih hutang. Kepada awak media, Chan mengaku tidak pernah sepeserpun berhutang kepada rentenir, namun penagih hutang utusan rentenir yang jumlahnya belasan meneror nomer telponnya, meneror tempat tinggalnya, hingga menyalahgunakan data pribadinya.
Tak ingin berlarut-larut, Chan yang tinggal di kawasan Shah Alam Malaysia kemudian melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Kepolisian terdekat.
Usut punya usut, ternyata seorang PMI yang bekerja menjadi PRT asing di kediamannya beberapa bulan yang lalu meminjam uang kepada rentenir yang menerornya.
Permasalahan yang timbul adalah, pokok hutang sudah dilunasi, bunga hutang yang tinggi juga sudah dilunasi, namun sang rentenir menuntut pembayaran sebesar RM 4.580 dari pinjaman sebesar RM 1.250 yang telah lunas.
Tentu Chan keberatan dan sesuatu yang tidak masuk akal.
Saat membuat laporan, Chan membawa bukti bukti rekaman CCTV, bukti rekaman komunikasi di smartphone miliknya serta kesaksian dari PRT asal Indonesia yang bekerja di rumahnya.
Kini kasus ini sedang dalam penanganan Kepolisian distrik Shah Alam untuk diproses lebih lanjut. Di Malaysia, praktik rentenir merupakan sesuatu yang terlarang. []