December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kasus Corona Melambung Tinggi, Rumah Sakit di Singapura Diambang Kolaps

2 min read

SINGAPURA – Rumah Sakit di negara tetangga Singapura kolaps dan berada di situasi genting lantaran kekurangan tenaga perawat.

Bahkan sebuah grup rumah sakit menawarkan bonus  SGD 12 ribu atau Rp 125 juta kepada staf yang mampu merekrut perawat berpengalaman.

Rumah sakit itu juga menawarkan gaji sekitar Rp37 juta untuk untuk perawat yang baru lulus.

Pandemi Covid-19 telah memperburuk kekurangan perawat, karena kebutuhan meningkat bahkan ketika lebih banyak dari mereka berhenti dari pekerjaan

Seorang administrator rumah sakit swasta, yang berbicara dengan syarat anonim kepada The Straits Times, mengatakan bahwa keperawatan sangat diminati di mana-mana.

“Perawat asing menggunakan Singapura sebagai papan loncatan untuk pekerjaan yang lebih baik di negara-negara seperti Kanada,” kata dia.

Sebab,  karena kecil kemungkinan mereka mendapatkan tempat tinggal permanen di Singapura.

“Tidak ada masa depan bagi mereka di sini,” kata administrator itu.

Tahun lalu, untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, Singapura mengalami penurunan jumlah perawat. Situasinya bahkan lebih buruk tahun ini.

Menteri Senior bidang kesehatan Singapura Janil Puthucheary mengatakan kepada Parlemen awal bulan ini bahwa Sekitar 1.500 petugas kesehatan telah mengundurkan diri pada paruh pertama tahun 2021.

Angka ini cukup mencemaskan bila dibandingkan dengan sekitar 2.000 per tahun sebelum pandemi.

“Petugas kesehatan asing juga telah mengundurkan diri dalam jumlah yang lebih besar, terutama ketika mereka tidak dapat melakukan perjalanan untuk melihat keluarga mereka kembali ke rumah,” kata dia

Dia menambahkan, hampir 500 dokter dan perawat asing telah mengundurkan diri pada paruh pertama tahun 2021, dibandingkan dengan sekitar 500 secara keseluruhan pada 2020.

Sementara itu, Singapura melaporkan 2.079 kasus baru Covid-19 dan enam kematian akibat komplikasi virus corona hingga Rabu (24/11/2021) siang.

Kasus-kasus itu termasuk 40 infeksi dari asrama pekerja migran dan sembilan yang tiba di sini dari luar negeri.

Korban tewas berusia antara 60 dan 83 tahun. Semuanya, kecuali kasus yang tidak divaksinasi, memiliki berbagai kondisi medis yang mendasarinya, kata Kementerian Kesehatan. []

 

Advertisement
Advertisement