Kenyamanan di Padang Mahsyar dan Sedekah Saat Masih Hidup di Dunia
JAKARTA – Ketika manusia dibangkitkan dari alam kubur dan dikumpulkan di Padang Mahsyar, matahari sangat dekat dengan kepala manusia. Manusia demikian menderita karenanya.
Tidak ada orang yang merasakan kenyamanan pada hari itu kecuali orang yang memiliki amal yang menyebabkan dia mendapatkan naungan di hari yang demikian terik.
Melansir umma.id, amal penting yang menjadi naungan bagi pelakunya adalah sedekah. Semakin hebat kualitas dan kuantitas sedekah, naungan tersebut akan semakin nyaman.
Sedekah hebat adalah sedekah yang dilakukan sekali namun pahalanya mengalir tiada henti. Itulah wakaf, baik wakaf tanah ataupun wakaf bangunan.
Nabi bersabda, “Setiap orang itu akan berada di bawah naungan sedekahnya selama di Padang Mahsyar sampai ada keputusan untuk manusia, masuk surga atau neraka.” (HR Ahmad).
Yazid bin Abu Habib, salah satu perawi hadis mengatakan bahwa gurunya Abu Khoir setiap hari bersedekah baik dengan kue, bawang atau lainnya.
Di Padang Mahsyar, matahari diturunkan dalam jarak satu mil dari kepala manusia. Saking panasnya, mereka akan bercucuran keringat.
Dikutip dari Republika.co.id, ustaz lulusan Universitas Islam Madinah, Ustaz Firanda Andirja menjelaskan, jumlah keringat mereka berbeda-beda, tergantung bagaimana keimanan seseorang.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Pada hari kiamat, matahari didekatkan ke manusia hingga sebatas satu mil. Lalu mereka bercucuran keringat sesuai amal perbuatan mereka. Di antara mereka ada yang berkeringat hingga tumitnya, ada yang berkeringat hingga lututnya, ada yang berkeringat hingga pinggang dan ada yang benar-benar tenggelam oleh keringat,” (Hadits riwayat Muslim).
Akan tetapi di Padang Mahsyar kelak ada orang-orang yang akan berbahagia karena dinaungi oleh naungan Arsy Allah. Mereka akan dinaungi yang mana tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan Arsy Allah.
Di antaranya adalah orang yang rajin bersedekah. Selain itu, ada 7 golongan yang mendapat naungan pada hari kiamat kelak yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
“Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah di bawah naungan-Nya (pada hari kiamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling menyayangi karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, “aku takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga kedua matanya basah karena menangis,” (Hadits riwayat Bukhari). []