Kepala BP2MI Berharap, PMI Taati Aturan di Negara Penempatan
JAKARTA – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, kembali melepas keberangkatan 301 Pekerja Migran Indonesia program G to G Korea Selatan (Korsel) di Aula KH Abdurrahman Wahid BP2MI, Jakarta, Selasa (5/12/2023). Benny menyatakan bahwa perubahan besar sedang terjadi di lingkungan BP2MI demi terciptanya pekerja migran yang merdeka, berdaya, dan sejahtera.
“Tadi saya sudah melantik para pejabat tinggi di lingkungan BP2MI. Beberapa pejabat berasal dari kepolisian yang akan memperkuat penanganan kejahatan TPPO. Kami akan perangi di luar dan bersihkan di dalam. Ini adalah upaya BP2MI ke depan,” jelas Benny.
Selain 301 pekerja migran yang akan berangkat ke Korsel, ada juga 136 orang calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang sedang mengikuti pembekalan sebelum berangkat ke Korea Selatan.
“Untuk semua yang akan berangkat, termasuk CPMI, saya tekankan untuk tetap menjaga nama baik bangsa dan negara. Jangan menjadi pekerja migran kaburan, yang kabur sebelum masa kontrak kerja berakhir. Kami mendapat laporan di sektor perikanan, banyak pekerja migran yang kaburan,” lanjut Benny.
Benny juga mengingatkan bahwa berbagai upaya dilakukan BP2MI untuk memerangi kejahatan TPPO.
“Kami lakukan penguatan tata kelola penempatan dan pelindungan yang adalah perintah presiden. Keduanya harus berjalan bersamaan dengan semangat pelayanan untuk pekerja migran Indonesia. Jika kita mengetahui adanya kejahatan tapi kita membiarkannya, maka kita bagian dari kejahatan itu sendiri,” jelas Kepala BP2MI.
Di akhir kegiatan, Kepala BP2MI bersama beberapa pejabat melepas para pekerja migran Indonesia yang langsung menuju bandara dengan bus. []