Kerja di Malam Hari Dalam Pandangan Islam
JAKARTA – Bekerja merupakan suatu aktivitas yang harus dilakukan untuk mendapatkan uang demi memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Banyak orang yang sibuk bekerja siang dan malam karena tuntutan ekonomi mereka.
“Barangsiapa yang di waktu sore merasa capek (lelah) lantaran pekerjaan kedua tangannya (mencari nafkah) maka di saat itu diampuni dosa baginya.” (HR. Thabrani).
Tetapi tidak sedikit yang tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali alias pengangguran. Zaman sekarang ini memang cukup sulit untuk mencari pekerjaan. Ada sebagian orang yang bekerja pada siang hari tetapi karena merasa masih belum bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
Saat ini banyak sekali dunia kerja yang menggunakan waktu istirahat menjadi jam kerja. Bahkan bisa dikatakan hampir semua sektor pekerjaan ada jam kerja malam.
“Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.” QS Yunus : 67.
Baik hanya sifatnya sementara bahkan memang sudah diberlakukan jam kerja malam. Padahal telah dijelaskan bahwa malah hari itu ada untuk digunakan beristirahat dengan baik agar besok harinya bisa kembali segar atau demi kesehatan dan pola hidup yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW dan yang difirmankan oleh Allah SWT dalam QS. Al-Qashash : 73.’
“Karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. al-Qashas: 73).
Termasuk juga firman Allah:
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun untuk bekerja. (QS. al-Furqan: 47).
Juga firman Allah di surat an-Naba:
Aku jadikan siang hari sebagai tempat untuk mencari nafkah. (QS. an-Naba: 11)
Semua ayat di atas konteksnya adalah menjelaskan nikmat Allah berupa adanya waktu siang dan malam. Sehingga mereka bisa beristirahat dan beraktivitas yang sesuai hidupnya akan berjalan dengan normal karena sesuai dengan kodratnya.
Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
Al-Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan:
Firman Allah, “Aku jadikan waktu siang sebagai waktu untuk mencari penghidupan”
artinya, Aku jadikan siang itu bercahaya, terang, sehingga memungkinkan bagi manusia untuk beraktivitas, pulang pergi, dalam rangka mencari nafkah, bekerja, berdagang, dan yang lainnya. (Ibnu Katsir, 8/303).
Namun bekerja pada malam hari akan diperbolehkan dengan melihat pada hal tersebut adalah suatu yang darurat atau dalam keadaan yang memaksa karena sangat penting dan semacamanya. Atau perkerjaan yang memang harus dilakukan di malam hari seperti satpam, bertugas jaga malam, tim pemadam kebakaran dan masih banyak lagi.
Tidaklah mengapa bekerja di malam ataupun siang hari, selama hal tersebut tidak menimbulkan kemungkaran, meninggalkan shalat secara berjamaah atau menyebabkan menunda shalat diluar waktunya. (Fatawa Lajnah Daimah, jilid: 14 Hal. 395).
Demikian pula yang dinyatakan dalam Fatwa Syabakah Islamiyah:
Bekerja di waktu malam hukum asalnya tidak terlarang. Selama begadang ini, tidak menyebabkan dia meninggalkan shalat atau kewajiban lainnya. Jika itu terjadi, hukumnya haram. (Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 187913).
Kajian yang dibahas di atas diluar tinjauan medis artinya jika bekerja di waktu malam ini menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan untuk orang tertentu. Hukum. Bisa berubah menjadi terlarang karena itu membahayakan.
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur
Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati. []