September 17, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kesehatan Mental Memperkuat Ketahanan Keluarga PMI

2 min read

JAKARTA – Direktorat Reintegrasi dan Penguatan Keluarga, Direktorat Jenderal Pemberdayaan, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar Seminar Kesehatan Mental bertema “Jiwa yang Kuat, Tangguh Menatap Masa Depan”.

Kegiatan ini diikuti oleh keluarga purna pekerja migran, perwakilan pemerintah daerah, aparat desa, Dharma Wanita Persatuan (DWP), serta berbagai pemangku kepentingan yang dilaksanakan di Hotel Aston Cirebon, Senin (15/9/2025) hingga Rabu (17/9/2025).

Seminar ini menjadi wadah bagi keluarga dan purna pekerja migran Indonesia untuk mendapatkan pembekalan psikososial, memulihkan rasa percaya diri, dan membangun ketahanan mental saat menghadapi perubahan sosial maupun ekonomi setelah kembali dari luar negeri.

Direktur Reintegrasi dan Penguatan Keluarga KemenP2MI, Hadi Wahyuningrum atau yang kerap disapa Yayuk, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari program penguatan keluarga yang berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan para keluarga Pekerja Migran Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan, mulai dari rasa cemas, trauma, hingga masalah komunikasi. Dengan penguatan ini, proses reintegrasi bisa berjalan lebih lancar sehingga keluarga tetap harmonis dan siap menatap masa depan,” ujar Direktur Yayuk.

Direktur Yayuk menambahkan bahwa monitoring dan evaluasi pasca-kegiatan akan dilakukan untuk mengukur dampak seminar.

“Harapan kami, setelah seminar ini, komunikasi keluarga menjadi lebih baik, anak-anak mendapatkan pengasuhan yang optimal, dan keluarga Pekerja Migran Indonesia lebih siap menghadapi tantangan sosial maupun ekonomi,” pungkasnya.

Kegiatan ini juga mendapat perhatian Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staf Presiden, Brigjen TNI (Purn) Ferdy F.F. Wewengkang, yang menegaskan dukungan pemerintah pusat. Dia menyebut, Kantor Staf Presiden terus memantau program prioritas nasional seperti program pemberdayaan dan reintegrasi keluarga Pekerja Migran Indonesia.

“KSP ikut memantau program prioritas nasional termasuk pemberdayaan dan reintegrasi keluarga Pekerja Migran Indonesia. Kami ingin memastikan para Pekerja Migran Indonesia berangkat dengan senyum dan pulang dengan senyum yang lebih lebar. Kegiatan seperti ini penting agar mereka pulang membawa semangat baru, bukan beban,” ujar Ferdy.

Sementara itu, Dharma Wanita Persatuan KemenP2MI, Yuyun Fakhri, yang membuka acara, menekankan pentingnya dukungan emosional bagi keluarga Pekerja Migran Indonesia. Sebab, menurutnya, permasalahan mental dan emosional sering kali dialami oleh para keluarga Pekerja Migran Indonesia.

“Permasalahan emosional dan mental sering dialami purna Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya. Melalui seminar ini, kami berharap mereka menemukan rasa aman, kepercayaan diri, dan kembali terhubung secara harmonis dengan keluarga serta masyarakat,” kata Yuyun.

Seminar ini menghadirkan pemateri dari KSP, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, Himpunan Psikologi Indonesia, serta psikolog profesional. Peserta akan mengikuti rangkaian sesi diskusi dan pembekalan selama tiga hari dua malam sebagai bentuk komitmen KemenP2MI untuk terus mendukung perlindungan pekerja migran, baik saat bekerja di luar negeri maupun ketika mereka dan keluarganya kembali ke tanah air.  []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply