LALU MUHAMMAD ZOHRI, ATLET YANG MENUAI SIMPATI INTERNASIONAL
Siapa sangka Lalu Muhammad Zohri (Zohri),18 tahun, atlet nasional asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menjuarai Kejuaraan Dunia Atletik U-20, lari 100 M dalam waktu 10.18 detik di Tampere, Finlandia, Rabu, 11/7. Prestasi membanggakan ini menuai simpati publik, baik media elektronik maupun media cetak. Pasalnya ia adalah seorang yatim piatu dengan hunian yang memprihatinkan.
Upaya dari berbagai pihak setelah kemenangannya adalah merenovasi rumah, umrah, pendidikan dan modal usaha. Sempat disayangkan menilik Zohri sempat celingukan, mencari supporter dan bendera di arena beberapa detik setelah kemenangannya. Dia unggul dari pelari tangguh Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison.
Zohri lahir di NTB, masa kecilnya dihabiskan di Lombok Utara dengan mengenyam pendidikan di SD Negeri 2 Pemenang Barat dan SMP Negeri 1 Pemenang. Nah, di SMP inilah bakat lari Zohri mulai terlihat menonjol. Dia mulai gemar mengikuti berbagai perlombaan lari yang menghasilkan beberapa medali emas. Dia dipilih Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PBPASI) untuk memperkuat timnas di Kejuaraan Dunia Remaja di Kenya, Juli lalu.
Pencapaian remaja kelahiran 1 Juli 2000 ini merupakan sejarah baru dalam cabang olahraga atletik Indonesia. Sebelumnya, Indonesia mencatatkan prestasi terbaik di nomor lari 100 meter pada kejuaraan yang sama di tahun 1986 dengan pencapaian finish ke-8 di babak penyisihan. Kemenangan Zohri ini akan menjadi tiket semangat menuju Asean Games sebentar lagi.
Lalu Muhammad Zohri Diterima Jadi Prajurit TNI Tanpa Tes
Penghargaan luar biasa diberikan TNI kepada Lalu Muhammad Zohri. Sprinter peraih medali emas nomor lari 100 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 ini diterima bergabung dengan TNI.
Hal ini disampaikan langsung Danrem 162/WB, Ahmat Rizal, ini kepada Fazilah, kakak kandung Zohri, ketika berkunjung di kediaman orangtua Zohri di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Jika Zohri berminat, dia mendapatkan kesempatan bergabung dengan TNI tanpa harus melewati tes,” kata Ahmat sebagaimana yang diberitakan BolaSport.com.
“Tentunya, kami akan menunggu jawaban dari Zohri, apakah dia bersedia atau tidak. Kesempatan ini merupakan bentuk apresiasi keluarga besar TNI terhadap prestasinya,” tutur Ahmat.
Zohri memang baru menjadi sensasi tersendiri di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 di Tampere, Finlandia.
Pada final lomba hari Rabu (11/7/2018), pemuda berusia 18 tahun ini secara mengejutkan merebut medali emas nomor lari 100 meter putra dengan catatan waktu 10,18 detik. Zohri menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil meraih medali pada ajang tersebut sepanjang sejarah.
Ahmat menyebut tawaran dari TNI merupakan salah satu cara untuk menjamin masa depan sang sprinter.
“Jaminan masa depan bagi Zohri agar dia benar-benar bisa fokus untuk meningkatkan prestasinya ke level yang lebih tinggi lagi,” ucapnya.
Berkat suksesnya itu, Zohri mendapat berbagai hadiah dari sejumlah pihak, terlebih setelah video kondisi rumah tempat tinggalnya viral di internet.
Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) misalnya, disebut akan memberikan hadiah rumah yang berlokasi di NTB.
Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, menyebut bahwa Pemerintah Provinsi NTB berniat memberi bonus modal usaha. Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi menyebut Zohri akan diberi bonus berupa beasiswa.
Adapun Presiden RI, Joko Widodo, memerintahkan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, untuk merenovasi rumah sang atlet.
Selain itu, kepada Fazilah, Ahmat juga menyampaikan keinginannya untuk mengangkat Zohri sebagai anak.
“Keinginan ini datang dari lubuk hati terdalam, saya sangat ingin mengangkat M Zohri sebagai anak, agar bisa mendukung langsung Zohri dalam mengharumkan nama bangsa,” kata Ahmat.
Sempat Tak Punya Sepatu, Lalu Muhammad Zohri Kini Bisa Raih Cita-cita
Ada cerita menarik dari sprinter nasional Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, yang berhasil mencetak sejarah dengan meraih medali emas pada nomor 100 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 2018. Kisah tersebut datang dari sang kakak kandung, Baiq Fazilah.
Mengetahui kemenangan Lalu Muhammad Zohri di pentas internasional, Baiq Fazilah sontak teringat dengan perjuangan adiknya menjadi atlet nasional. Untuk itu, Baiq Fazilah pun bersyukur.
“Setelah melihat videonya yang dikirim Zohri melalui WhatsApp, saya langsung menangis dan sujud syukur kepada Allah SWT,” kata Baiq Fazilah yang dilansir dari Kompas.
Lebih lanjut, Baiq Fazilah mengatakan bahwa adiknya tersebut ialah sosok yang pendiam dan tidak pernah menuntut apapun. Dia juga bercerita tentang Zohri yang ketika latihan tidak memakai alas kaki karena tidak mempunyai sepatu khusus untuk lari.
“Dia (Lalu Muhammad Zohri) anaknya pendiam dan tidak pernah menuntut ini itu. Bahkan, kalau berlatih tidak pernah pakai alas kaki, karena tidak punya,” ungkap Baiq.
Kini, Zohri berpeluang besar menggapai cita-citanya. Pemuda berusia 18 tahun itu memiliki cita-cita yang mulia yakni membanggakan dan membuatkan sebuah rumah untuk keluarganya.
“Cita-citanya mau banggakan keluarga dan buatkan rumah,” tutur Baiq Fazilah.
Lalu Muhammad Zohri merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ketiga orang kakak Zohri masing-masing bernama yakni Baiq Fazilah (29), Lalu Ma`rib (28), dan Baiq Fujianti (Almh). [Anna/Net]