Makbulnya Doa Nabi Sulaiman, Nabi Terkaya yang Diabadikan Dalam Al-Quran
JAKARTA – Nabi Sulaiman adalah nabi yang bijaksana, diutus untuk Bani Israil. Dalam sejarah, Nabi Sulaiman dikenal sebagai nabi yang mempunyai kerajaan, mampu mengendalikan angin, juga mampu memahami bahasa binatang. Beliau dikaruniai oleh Allah SWT mampu memperkejakan jin.
Doa dalam Islam merupakan ibadah. Selain bertujuan untuk meneguhkan hati dan pikiran, doa juga sebagai senjata orang beriman untuk terus berikhtiar mencapai tujuan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran QS. Al-Baqarah (2) ayat 186 bahwa doa hamba akan diperkenankan.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Nabi Muhammad SAW mewasiatkan untuk berdoa, karena Allah SWT bisa mengabulkan doa kapan saja. Nabi SAW bersabda:
“Perbanyaklah berdoa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul.” (HR Ath-Thabrani).
Beliau SAW mengingatkan untuk berdoa kapan saja, termasuk saat lapang. Nabi SAW bersabda:
“Berdoalah kepada Tuhanmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berkata, ‘Barangsiapa berdoa (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia), maka Aku akan mengabulkan doanya di waktu dia dalam kesulitan.'” (HR Ar-Rabi’).
Demikianlah anjuran berdoa kapan saja. pentingnya doa. Doa adalah pengakuan bahwa manusia memiliki keterbatasan nyata.
Berdoa adalah hal yang kerap dilakukan para Nabi dan manusia pada umumnya. Begitu juga Nabi Sulaiman pun berdoa kepada Allah.
Dalam Al-Quran terdapat doa-doa yang pernah dibaca Nabi Sulaiman. Berikut tiga doa Nabi Sulaiman :
- QS. Sad (38) ayat 35
Doa Nabi Sulaiman seperti tertera dalam QS. Sad (38) ayat 35 adalah memohon diampuni dan dianugerakan kerajaan yang tidak dimiliki siapapun setelahnya.
Robbighfir lii wa hab lii mulkal laa yambaghii li`ahadim mim ba’dii, innaka antal-wahhaab
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
- QS. An-Naml (27) ayat 19
Dalam ayat ini Nabi Sulaiman memohon kepada Allah untuk terus bersyukur, selalu berbuat kebajikan, dan dimasukkan dalam golongan orang-orang saleh.
Robbi auzi’niii an asykuro ni’matakallatiii an’amta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shoolihang tardhoohu wa adkhilnii birohmatika fii ‘ibaadikash-shoolihiin
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”
- QS. An-Naml (27) ayat 30-31
Pada ayat ini terdapat doa Nabi Sulaiman untuk menundukkan pembesar.
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim, allaa ta’luu ‘alayya wa`tuunii muslimiin.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”
Demikian doa yang pernah dibaca Nabi Sulaiman. Semoga dapat diamalkan sehingga kita dapat dinaungi kebaikan dan rahmat oleh Allah SWT. []