Maria Ter”Eret-Eret” Dalam Kematian Tragis Yang Menimpa Majikannya Di Kwun Tong
KWUN TONG – Hampir setiap hari, media masa lokal Hong Kong tidak pernah absen menayangkan peristiwa bunuh diri dengan berbagai cara. Mulai dari minum racun, hingga melompat darri ketinggian gedung apartemen tempat tinggal mereka. Saking seringnya peristiwa serupa terjadi, sepertinya insiden bunuh diri tidak menjadi berita yang menarik bagi pembaca lokal Hong Konger.
Namun tidak demikian dengan insiden bunuh diri yang dilakukan oleh seorang perempuan di Huatang Building, Yautang Village, Kwun Tong kemarin 924/07/2018) sekira jam 3 petang.
Aksi bunuh diri yang dilakukan oleh seorang perempouan beranak dua bernama Liang (35) yang mengorbankan nyawa anak bungsunya yang usianya belum genap 2 tahun heboh menjadi sorotan publik Hong Kong.
Dihimpun dari berbagai media lokal Hong Kong, Liang yang diketahui sebagai seorang ibu tanpa suami dari kedua anaknya yang berusia 4 tahun dan kurang dari 2 tahun ini merupakan seorang perancang mode. Dimana secara finansial, kehidupan mereka tidak berkekurangan atau menghadapi masalah keuangan. Namun beberapa pihak menyatakan, Liang ternyata memiliki riwayat trauma pasca melahirkan.
Peristiwa ini menjadi pelik dan sempat mengeret-eret seorang PRT yang bekerja di rumah almarhum, bernama Maria (43) karena awal mula peristiwa ini diketahui oleh Maria.
Kepada awak media, melalui sumber di Kepolisian Kwun Tong, Maria menuturkan dirinya sama sekali tidak menyangka akan terjadi insiden mengerikan yang dilakukan oleh majikannya. Sore itu, satu jam sebelum kejadian, Maria keluar rumah Liang bersama anak sulung Liang serta ibu Liang untuk berbelanja.
Usai berbelanja, anak Maria kemudian berpisah dengan ibu Liang dan anak sulung almarhum yang ikut ke rumah neneknya, sedangkan Maria langsung pulang ke rumah majikannya, Liang.
Setiba di rumah majikan, saat membuka pintu, Maria terkejut dan histeris melihat pemandangan yang dilihatnya. Darah berceceran dimana-mana, dan melihat majikannya (Liang) serta anak sulungnya dalam keadaan berlumuran darah.
Liang yang histeris kemudian lari meninggalkan TKP untuk mencari pertolongan. Namun naas, bersamaan dengan Maria berlari mencari pertolongan, majikan perempuannya tanpa diketahui oleh Maria melakukan aksi yang lebih mengerikan lagi, melompat ke luar apartemen sambil membawa anak sulungnya.
Tubuh Liang dan anak sulungnya didapati warga jatuh di area taman membentur lantai yang dilapisi paving beton, hingga menambah parah luka tubuhnya. Saat ditemukan, Liang dalam kondisi meninggal dunia di tempat kejadian, sedangnak anak bungsunya, dalam kondisi masih bernafas namun koma.
Kedeuanya segera dievakuasi ke rumah sakit. Liang dikirim ke kamar mayat setelah dilakukan pemeriksaan di tubuhnya, sedangkan anak bungsunya dilarikan ke UGD, namun tak lama berselang, nyawanya tak tertolong lagi dan menyusul ibunya meninggal dunia.
Peristiwa mengejutkan ini membuat heboh bukan saja warga satu gedung dengan almarhum, melainkan warga Hong Kong melalui tayangan media.
Posisi Maria yang menjadi orang pertama mengetahui kejadian tersebut, membuatnya dijadikan salah satu saksi penting dalam kasus ini. Pemeriksaan oleh Polisipun dilakukan terhadap Maria guna mengungkap latar peristiwa yang terjadi. Namun sampai saat berita ini diturunkan, Polisi, berdasarkan keterangan dan hasil penyelidikan di TKP menyimpulkan bahwa indisen ini merupakan insiden penganiayaan terhadap anak dan insiden bunuh diri.
Ribuan warga berharap, semoga peristiwa berdarah yang mengerikan ini tidak terulang kembali. [Asa]
Dihimpun dari berbagai sumber